Australia Semakin Yakin Potongan Pesawat Berasal dari MH370
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Otoritas pencarian Australia pada Jumat (31/7) mengatakan mereka “semakin yakin” bahwa bangkai pesawat yang tersapu ke pulau kecil di Samudera Hindia berasal dari pesawat MH370, dengan kemungkinan identifikasi resmi dalam 24 jam.
Potongan pesawat sepanjang dua meter itu - yang ditemukan di pulau Prancis, La Reunion - diperkirakan akan tiba di Prancis pada hari Sabtu untuk dianalisis.
“Kami semakin yakin bahwa potongan ini berasal dari MH370,” ungkap Martin Dolan, kepala komisioner Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB), badan yang memimpin pencarian bawah laut di Samudera Hindia bagian selatan, kepada AFP.
“Kami masih bekerja dengan rekan kami di Prancis dan Malaysia untuk menganalisis semua informasi ini, jadi kami tidak memiliki kepastian, tetapi kami harap dalam beberapa waktu mendatang kami akan lebih yakin.”
“Kami harap dalam 24 jam ke depan.”
Sementara Martin Dolan menepis keterkaitan apa pun antara potongan sebuah tas yang juga ditemukan di La Reunion, dengan pesawat nahas tersebut.
Koper tersebut ditemukan pada Kamis tidak jauh dari serpihan pesawat yang memicu spekulasi bahwa tas itu mungkin berasal dari pesawat Malaysia Airlines tersebut, yang menghilang pada tahun lalu dalam perjalanannya dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang di dalamnya.
“Dari apa yang saya pahami sejauh ini hanya ada sedikit alasan positif tentang tas itu,” katanya kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC).
“Tidak ada indikasi jelas bahwa pesawat itu berada di perairan itu dalam waktu lama.”
“Jelas masalah ini harus diperiksa dengan sangat hati-hati dan keputusan yang tepat dibuat namun kami tidak memiliki tingkat keyakinan yang sama bahwa itu merupakan bukti potensial.”
Menteri Transportasi dan Infrastruktur Australia Warren Truss, yang mengawasi ATSB, juga bertindak dengan hati-hati.
“Sehubungan dengan laporan tas tersebut, sejumlah rencana sudah dibuat untuk mengambil benda itu dari tempatnya untuk diserahkan ke kantor kepolisian setempat di pulau itu dan nantinya akan dinilai oleh para penyidik,” ungkap juru bicaranya.
Pesawat MH370 Malaysia Airlines, yang membawa 239 orang di dalamnya, melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing ketika pesawat itu secara misterius mengubah haluan dan menghilang pada 8 Maret tahun lalu. Tidak ada penemuan jejak pesawat meski sudah dilakukan pencarian besar-besaran. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...