Australia Siapkan US$1,3 Miliar untuk Perdagangan dengan Negara-negara ASEAN
MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM-Australia mengumumkan rencana untuk meningkatkan investasi di Asia Tenggara pada hari Selasa (5/3), menyediakan US$ 1,3 miliar untuk meningkatkan perdagangan di wilayah dengan kekuatan ekonomi yang meningkat.
Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan pendanaan tersebut ketika para pemimpin forum 10 negara ASEAN bertemu di Melbourne untuk pertemuan puncak tiga hari.
“Pemerintahan yang saya pimpin sudah memperjelasnya. Dibandingkan kawasan lain, Asia Tenggara adalah tempat masa depan Australia,” kata Albanese dalam forum bisnis di sela-sela KTT tersebut.
Menyusul serangkaian perselisihan yang sengit, Australia semakin berupaya membangun hubungan ekonomi di luar mitra dagang utamanya, China.
Dipicu oleh pertumbuhan populasi yang cepat dan berkelanjutan selama bertahun-tahun, blok ASEAN secara luas dipandang sebagai kekuatan ekonomi yang sedang berkembang.
Dengan cadangan mineral penting yang melimpah dan meningkatnya kebutuhan akan listrik, Asia Tenggara juga siap memainkan peran utama dalam upaya global menuju energi ramah lingkungan.
Paket pendanaan baru Australia akan memberikan pembiayaan ekspor dan pinjaman yang sebagian besar ditujukan untuk proyek infrastruktur dan energi terbarukan.
Albanese mengatakan, ini adalah “peningkatan paling signifikan dalam hubungan ekonomi Australia dengan ASEAN selama satu generasi.”
Pangkalan Kapal Selam Nuklir
Meskipun para pemimpin sangat ingin fokus pada perdagangan dan bisnis, pertanyaan-pertanyaan yang lebih sensitif mengenai pengaruh China yang semakin besar di Asia Tenggara tidak pernah hilang dari pikiran mereka.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengatakan negara kotanya akan dengan senang hati menjadi tuan rumah bagi armada kapal selam bertenaga nuklir Australia begitu kapal selam tersebut mulai beroperasi – sebuah tawaran yang mungkin akan meningkatkan kemarahan Beijing.
Amerika Serikat dan Inggris telah berjanji membantu Australia memperoleh armada kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari rencana bersama untuk melawan pengaruh China di kawasan.
Meskipun beberapa anggota ASEAN telah menyatakan keengganannya untuk mendukung apa yang disebut pakta pertahanan AUKUS, negara bekas jajahan Inggris, Singapura, sangat mendukungnya.
“Saya telah mengatakan sebelumnya, dan saya ulangi kepada perdana menteri pada kunjungan ini, bahwa ketika kapal selam Australia yang baru sudah siap, kami menyambut mereka untuk mengunjungi pangkalan angkatan laut Changi,” kata Lee kepada wartawan pada hari Selasa (5/3).
Perubahan iklim juga menjadi agenda penting dalam KTT ini. Kebutuhan energi di Asia Tenggara sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil, sementara Australia masih menjadi salah satu eksportir gas dan batu bara termal yang menimbulkan polusi terbesar di dunia.
Keduanya semakin bersemangat untuk beralih ke energi terbarukan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...