“Australia Tak Perlu Campuri Urusan Politik Indonesia”
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah Australia tidak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia yang memiliki sistem kepolitikan dan kepartaian dengan cara sendiri.
Hal tersebut diucapkannya terkait berita pada laman Sydney Morning Herald, Senin (20/4), yang menggambarkan Presiden Joko Widodo disebut media barat sebagai new hope (harapan baru), namun setelah enam bulan memimpin Presiden Joko Widodo dinilai konyol dalam mengeluarkan kebijakan.
"Saya kira pemerintah Australia tidak perlu mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia, dan biarlah kita dengan sistem kepolitikan dan kepartaian yang sekarang berjalan memiliki cara pandang sendiri," kata Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/4).
Menurut dia, suhu politik di Indonesia saat ini lebih banyak panas dibanding dingin. Namun hal tersebut tidak lantas mengizinkan Pemerintah Australia masuk ikut campur mengkritisi pemerintahan yang saat ini dipimpin Joko Widodo.
“Suasana politik di Indonesia terkadang panas atau dingin, namun sekarang lebih banyak panasnya dibanding dinginnya, tetapi biar itu menjadi domain kami di Indonesia untuk mengatur masa depan perpolitikan,” kata sosok penghuni Komisi I DPR RI itu.
“Karena semua ini bagian dari proses menuju kematangan politik kami,” Muzani menambahkan.
Editor : Bayu Probo
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...