Australia Terima Seribu Dosen Asing Baru di Tahun 2018
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM – Berbeda dengan Indonesia yang masih berdebat mengenai manfaat dari dosen dan rektor asing, Australia setiap tahunnya menerima ribuan dosen asing untuk bekerja di berbagai institusi, yang sudah memiliki reputasi kelas dunia.
Menurut data imigrasi yang diperoleh harian The Australian di tahun 2018, ada 1010 dosen asing baru yang tiba di Australia sebagai bagian dari migrasi migran berketerampilan.
Setiap tahunnya, Australia menerima ratusan ribu migran baru sebagai kebijakan, guna memastikan negeri benua itu bisa terus bersaing di tingkat internasional.
Dari angka 190.000 migran baru, sekitar 80.000 di antaranya adalah mereka yang datang karena memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan oleh Australia.
Jumlah tertinggi adalah migran yang memiliki keahlian di bidang IT, dengan kedatangan sekitar 7.600 orang.
Pekerjaan lain yang juga diminati oleh migran baru untuk bekerja di Australia adalah akuntan, yang dibutuhkan sebagai tenaga akuntan sebanyak 579 orang.
Pemerintah Australia sekarang sedang mengkaji, daftar pekerjaan apa saja yang dibutuhkan oleh Australia dalam masa 10 tahun mendatang.
Menurut Menteri Tenaga Kerja Michaelia Cash, kajian perlu dilakukan guna memastikan bahwa migran baru akan membantu pertumbuhan ekonomi, dan juga menyediakan pekerja di sektor yang memang membutuhkan.
Dalam sistem imigrasi Australia, mereka yang hendak tinggal di sini harus masuk dalam salah satu dari 500 kategori pekerjaan.
Menteri Cash mengatakan, kajian dilakukan untuk memastikan bahwa kebutuhan pekerja asing ini memang cocok untuk bidang yang dibutuhkan.
"Kami sudah mendengarkan keprihatinan yang disampaikan berbagai kalangan, dan kami ingin memastikan bahwa tidak ada halangan bagi terus tumbuhnya perekonomian Australia." kata Senator Cash, yang dilansir abc.net.au, pada Kamis (5/9).
Setiap tahun di bulan Maret, Australia akan menerbitkan jumlah migran yang akan diterima disesuaikan dengan masing-masing pekerjaan, dengan sistem kuota.
Fokus ke Kawasan Regional
Perhatian Australia dalam masalah migran 10 tahun ke depan juga adalah, bagaimana memastikan bahwa mereka yang datang mau tinggal di kota-kota yang disebut regional.
Maksud kawasan regional adalah kota-kota selain ibukota negara bagian yang selama ini menjadi sasaran utama para pendatang seperti Sydney, Melbourne, Brisbane, dan Perth.
Pemerintah Australia sudah mengeluarkan beberapa kategori visa baru untuk mendorong agar para migran baru tersebut mau tinggal di kawasan regional.
Namun, menurut kepala ekonom sebuah lembaga bernama Komite Bagi Pembangunan Ekonomi Australia Jarrod Ball, seperti dikutip oleh SBS mengatakan sejauh ini program visa ke kawasan regional itu masih bermasalah.
"Beberapa orang akan menggunakan kesempatan untuk pindah ke kawasan regional untuk jangka pendek, dan tinggal selama dua tahun, dan kemudian pindah lagi ke kota besar untuk mendapatkan pekerjaan bergaji lebih tinggi." katanya.
Kajian yang dilakukan Pemerintah Australia ini akan diberlakukan mulai bulan Maret 2020
1.100 Tentara Korea Utara Jadi Korban dalam Perang Rusia-Ukr...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 1.000 prajurit Korea Utara tewas atau terluka dalam perang Rusia d...