Azerbaijan Tangkap 39 Pendukung Iran, Dituduh Lakukan Sabotase Berkedok Agama

BAKU, SATUHARAPAN.COM - Azerbaijan telah menangkap 39 orang karena diduga berpartisipasi dalam kegiatan sabotase dan mempromosikan propaganda Iran, kantor berita APA Azerbaijan melaporkan pada hari Rabu (1/2).

“Akibat operasi khusus yang dilakukan oleh pegawai Kementerian Dalam Negeri, 39 orang yang melakukan sabotase dan gangguan di bawah “kedok agama” di Azerbaijan diidentifikasi dan ditahan,” lapor APA.

Dikatakan mereka yang ditangkap "melakukan propaganda yang mendukung Iran di jejaring sosial, menyalahgunakan kebebasan beragama di negara kita, dan memenuhi tugas dinas khusus Iran untuk merusak tradisi toleransi yang dibentuk di Azerbaijan."

Pengumuman itu disampaikan sehari setelah Azerbaijan mendesak warganya untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu ke Iran.

Ketegangan antara kedua negara meningkat menyusul serangan bersenjata pekan lalu di kedutaan Azerbaijan di Teheran yang menyebabkan seorang pejabat keamanan Azerbaijan tewas dan melukai dua lainnya.

Pihak berwenang Iran mengatakan penyerang, seorang pria Iran, ditangkap dan menyebut "masalah pribadi dan keluarga" sebagai motivasi serangan itu.

Tetapi Azerbaijan menyalahkan Iran atas serangan yang disebutnya sebagai tindakan terorisme. Baku mengevakuasi staf kedutaan dan anggota keluarga mereka dari Iran pada hari Minggu (29/1).

Juru bicara kementerian luar negeri Azerbaijan, Ayxan Hacizada, mengatakan serangan itu "didorong" oleh kampanye anti Azerbaijan di media Iran.

Iran dan Azerbaijan berbagi perbatasan sekitar 700 kilometer (430 mil). Kedua negara memiliki hubungan yang kompleks. Iran mewaspadai hubungan Azerbaijan dengan Israel, pemasok utama senjata ke Baku. Teheran juga mewaspadai kaum nasionalis di Azerbaijan dan sekutu dekatnya Turki mengipasi kecenderungan separatis di antara populasi etnis Azeri yang cukup besar.

Azeri adalah kelompok minoritas terbesar di Iran, dengan jutaan orang tinggal di wilayah di barat laut Iran yang memiliki nama yang sama dengan negara merdeka Azerbaijan. (Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti