Badai Salju Hambat Ekonomi AS
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Badai salju yang melanda Amerika Serikat, khususnya New York, pada Januari 2015 diprediksi menghambat laju pertumbuhan negeri Paman Sam.
"Kita bicara sebuah wilayah padat populasi dengan aktivitas ekonomi yang tinggi. Jika aktivitas itu berhenti satu hari, atau bahkan satu pekan, itu bisa mempengaruhi PDB," kata Ekonom Senior dari Macroeconomic Advisers, Ben Herzon, seperti tertuang di Reuters, Selasa (27/1).
Herzon beralasan demikian karena kota berjuluk The Big Apple itu menyumbang ekonomi yang cukup besar.
Hal yang sama juga terjadi akhir dan awal tahun lalu di wilayah yang sama. Pada waktu itu, cuaca ekstrem memangkas 0,1% dari total PDB triwulan IV-2013 dan 1,4% di triwulan I-2014.
Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat memprediksi akan adanya badai salju yang bisa menumpuk hingga setinggi hampir satu meter di bagian timur laut AS. Daerah yang terdampak mulai dari New York hingga Boston.
Selain memangkas PDB, cuaca ekstrim juga mengurangi laju pertumbuhan tenaga kerja baru pada periode waktu itu.
Tahun lalu tingkat pengangguran juga meningkat di New York, Philadelphia, dan Chicago, diiringi dengan naiknya harga kebutuhan pokok.
Kali ini, lebih dari 5.000 penerbangan dibatalkan di wilayah tersebut dan juga di sebagian wilayah Kanada sebagai antisipasi badai salju.
Wilayah New York pun ditutup dan warganya dilarang bepergian. Penutupan kota New York ini tergolong langka dan tidak pernah dilakukan semenjak Badai Super Sandy menghancurkan wilayah tersebut pada 2012 lalu. (reuters.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...