Badai Salju Nepal, 40 Masih Dinyatakan Hilang
KATHMANDU, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 40 orang masih hilang, dan diduga tewas, setelah badai salju yang tidak terduga dan sangat mematikan melanda jalur pendakian populer di Pegunungan Himalaya minggu lalu. Australia, misalnya, melaporkan 23 warganya masih belum ditemukan.
Tim pencari Nepal sejak Rabu (15/10) hingga saat ini masih terus menggelar operasi penyelamatan. Tim penyelamat dengan helikopter menyisir dari udara jalur-jalur pendakian terkenal.
Setidaknya 39 penjelajah hingga Senin (20/10) ini dipastikan tewas, di antaranya dari Kanada, India, Israel, Slowakia, dan Polandia, sebagian besar di antaranya warga Nepal yang memandu perjalanan.
Para pejabat militer berharap kondisi cuaca membaik, untuk membantu mempercepat operasi penyelamatan. "Pada dasarnya masalah cuaca dan ketebalan salju yang menghambat pergerakan kami,'' kata Kolonel Niranjan Kumar Shrestha, Juru Bicara Angkatan Darat Nepal.
Peristiwa itu merupakan bencana terbesar kedua di Nepal dalam satu tahun ini setelah pada April lalu terjadi salju longsor di atas area base camp di Gunung Everest menewaskan 16 Sherpa, pemandu pendakian Nepal yang sangat terkenal di seluruh dunia.
Di musim pendakian September-Oktober ini (selain April-Mei) penjelajah dari seluruh dunia membanjiri jalur-jalur pendakian di rangkaian Annapurna, rute paling populer. Di rangkaian Annapurna, terdapat 16 gunung berketinggian di atas 6.000 m dpl dan 13 gunung di antaranya berketinggian di atas 7.000 m dpl.
Pemerintah Nepal mengakui gagal memberikan peringatan ujung ekor siklon yang meluluhlantakkan pesisir timur India bisa membawa cuaca ekstrem ke Nepal. Belajar dari pengalaman pahit itu, Pemerintah Nepal berjanji mendirikan sebuah sistem peringatan dini. (voanews.com/news.com.au)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...