Badan-badan Bantuan Serukan Gencatan Senjata di Yaman
YAMAN, SATUHARAPAN.COM - Badan-badan bantuan di Yaman menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin di Provinsi Saada, di Yaman utara, yang dikenal sebagai daerah kekuasaan pemberontak Houthi dan menjadi sasaran pengeboman koalisi pimpinan Arab Saudi.
Militer Saudi sudah meminta semua warga sipil untuk mengungsi dan pernyataan bersama badan-badan bantuan memperkirakan 70.000 lagi warga meninggalkan Saada.
Namun sisanya tak bisa mengungsi karena kelangkaan bahan bakar membuat transportasi menjadi sedikit.
Badan-badan bantuan juga mengatakan, apa yang mereka sebut sebagai serangan udara "yang membabi buta" mungkin melanggar hukum internasional.
Juru bicara koalisi pimpinan Arab Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri, dalam wawancara dengan kantor berita AFP mengatakan pihaknya akan terus menggempur posisi-posisi Houthi jika para pejuang Houthi menembakkan roket ke arah kota dan warga Saudi.
Jumat pekan lalu Saudi menawarkan gencatan senjata yang dimulai dari hari Selasa (12/5), setelah selama lebih dari enam pekan menggempur pemberontak Houthi di Yaman, namun juga menegaskan bahwa Houthi harus terikat dengan gencatan senjata tersebut.
Arab Saudi mengusulkan gencatan senjata selama lima hari untuk memungkinkan badan bantuan menyalurkan bantuan ke warga sipil.
Gencatan ini ditempuh setelah serangan udara selama beberapa pekan oleh koalisi dengan sasaran kelompok pemberontak Syiah Houthi.
Namun usulan untuk gencatan senjata itu diajukan Arab Saudi dengan syarat, yaitu pemberontak Houthi harus sepakat untuk meletakkan senjata.
Sejak Jumat hingga Sabtu koalisi melancarkan lebih dari 130 serangan mendadak di Yaman, setelah menyatakan bahwa Houthi "melanggar garis merah". (bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...