Badminton Pertamina Terbuka: Walau Kalah Berpeluh Keringat, Tetapi Senang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sejumlah peserta pada nomor tunggal putri mengalami kekalahan tetapi tidak kelelahan, mereka yakin walau mengalami kekalahan tetapi kemampuan dasar bermain badminton meningkat.
Salah satunya dikatakan Agatha Sekar yang berpartisipasi pada nomor Tunggal Remaja Putri di Kejuaraan Badminton Pertamina Open 2013, pada Selasa (10/12) di Hall Bulutangkis Gelora Bung Karno, Jakarta.
Agatha Sekar yang berlatih sehari-hari di klub PB Suluh pada pertandingan yang digelar Selasa (10/12) Hall Bulutangkis Gelora Bung Karno, Jakarta mengalami kekalahan atas Ananda Aprilia dari PPLP Dki Jakarta 19-21, 21-5, 21-18.
“(Tadi aku kalah) karena (shuttlecock) kebanyakan nyangkut gitu di net, susah banget,” kata gadis bernama lengkap Agatha Sekar ini.
Agatha mengatakan tidak mempermasalahkan kekalahan, bagi dia kekalahan ini kemampuan bertambah.
“Ya bersyukur sih, kemampuan setelah ikut turnamen bertambah,” lanjut Agatha.
Agatha mengatakan kekalahan tidak membuatnya patah semangat, karena di beberapa turnamen sebelumnya dia juga mengalami kekalahan serupa, tetapi dia bangkit lagi.
“Seingetku sih, waktu itu paling susah di turnamen di Astec, waktu itu agak-agak susah gitu,” lanjut Agatha.
Dari PB Suluh, selain Agatha Sekar ada juga empat tunggal remaja putri yang serempak bertanding, yakni Adinda Safa, Maharani, dan Anggit Warastiwi. Dari keempat tunggal remaja putri tersebut, hanya Adinda Safa yang masih bertahan karena sebagai unggulan hari ini menang bye. Adinda Safa dijadwalkan akan bertanding melawan Asti Dwi dari Jaya Raya DKI Jakarta pada Rabu (11/12) di tempat yang sama.
Maharani rekan satu tim Agatha dari PB Suluh tumbang atas Mirza Ananda Sari dengan 21-19, 7-21, 21-18. Sementara itu Anggit kalah karena tidak hadir saat harus bertanding (walk out) padahal dia seharusnya dijadwalkan bertanding dengan Ayu Gary Luna Maharani dari PB Djarum Kudus.
Nandang, pelatih PB Suluh berkomentar atas kekalahan Agatha dan Maharani. Nandang menyebut beberapa kali pukulan dan pengembalian kedua atlet binaanya tersebut saat bertanding sering terburu-buru dan salah penempatan.
Nandang menyebut kekalahan Maharani karena sulit mempertahankan keunggulan, padahal sempat unggul 18-17, tetapi pada set ketiga atau set penentuan malah terkejar menjadi 21-18. Sementara Agatha masih terlalu terpengaruh oleh atmosfer penonton.
“Dia (Maharani) biarin lawan ngejar, padahal angkanya sudah terlalu jauh (unggul 18-17, berbalik kalah 21-18), nah, karena dia ini masih anak-anak ya mungkin mental bertandingnya di lapangan kurang matang, pukulan-pukulan dan smash banyak out,” kata Nandang.
“Kalau Agatha saya lihat tadi dia banyak kepengaruh penonton, saya juga nggak tahu kenapa kok bisa gitu,” lanjut Nandang.
Di luar arena pertandingan, Nandang menegaskan bahwa tujuan jangka panjang PB Suluh mendidik para atlet menekuni badminton agar dapat berpartisipasi di Pelatihan Nasional (Pelatnas) PBSI Cipayung, dan mengharumkan nama bangsa.
“Ya memang tujuannya ke situ (Pelatnas), karena bulan Juni kemarin ada (pemain PB Suluh) yang sengaja kami persiapkan ke sana untuk berlatih badminton setiap pagi dan sore hari, karena biasanya anak-anak hanya latihan seminggu empat kali. Nah, Maharani dan Agatha ini yang latihannya pagi dan sore, nah yang di FISIP UI (FISIP UI Badminton Championship, salah satu agenda PBSI) kemarin pemain-pemain yang kami bina khusus pagi dan sore itu juga ikut main,” tutup Nandang.
Pemain dari klub lain yang tidak mempermasalahkan kekalahan yakni Anisa Syifa Oktaviani dari PB Exist.
Anisa yang berpartisipasi pada tunggal remaja putri tumbang atas Ayu Febbyastri Iswardhani dari Jaya Raya Suryanaga dengan dua set langsung 21-17, 21-13.
Anisa banyak gagal bermain netting, dan seringkali bola-bola shuttlecock yang dia smash keluar dari lapangan yang berarti banyak angka keuntungan bagi Ayu.
“Ya tadi mainnya masih banyak mati sendiri, nyangkut terus di net, susah banget,” kata Anisa.
Anisa mengungkapkan dia dan seluruh rekan-rekannya dari PB Exist berpartisipasi tidak hanya turnamen yang digelar di Jakarta, akan tetapi juga di kota lain
“Kemarin terakhir sih ada Sirnas (Sirkuit Nasional) Semarang, Sirnas (Sirkuit Nasional) Surabaya,” lanjut Anisa.
Syamsul, pelatih Anisa di PB Exist berkomentar bahwa kekalahan ini tidak terlalu berpengaruh banyak bagi Anisa, karena PB Exist untuk Pertamina Terbuka ini setidaknya mengirimkan 40 atlet badminton.
“Kira-kira ada 40 personel. Kita ngisi yang remaja (usia 17-19 tahun) dan taruna (19 tahun) semua ada, cuma yang dewasa (di atas 25 tahun) yang nggak ada,” kata Syamsul.
Syamsul mengatakan target berikutnya yakni anak asuhnya akan dia persiapkan untuk Kejuaraan Master Yunior yang diselenggarakan PBSI Cipayung.
“Anak-anak saya persiapkan Yunior Master, di Cipayung, dari Exist menurunkan 12 atlet yang masuk ranking nasional yunior,” lanjut Syamsul.
Anisa Syifa Oktaviani ditemani beberapa atlet tunggal remaja putri lainnya dari PB Exist, antara lain Isra Farahdila, Sandra, Gabriela Juliana Mantik, Vania Indriani, Ariyani Dayana, Syalsabila Fahira Irmawan.
Hari ini Sandra menang walk out atas Wahyuni Ashyariaty dari SKO Ragunan, Gabriela Juliana Mantik juga menang walk out atas Safitri Anjani dari Sarwendah Badminton Club, akan tetapi, Vania Indriani tumbang atas Sandra Rahayu Salim dari Sarwendah Badminton Club dengan 21-14, 21-14.
Hasil menggembirakan bagi Exist diraih Ariyani Dayana yang menumbangkan Vania Vansyah dengan 21-9, 21-15, dan Syalsabila Fahira Irmawan yang mengalahkan Putri Permatasari dari Jaya Raya Jakarta dengan 21-10, 21-14.
Pertamina Open Badminton Championship, POBC
Kejuaraan Badminton Pertamina Terbuka (Pertamina Open Badminton Championship, POBC) dimulai pada Selasa (10/12) dan diakhiri pada (15/12) mendatang berlangsung di Gedung Badminton Gelora Bung Karno.
Pada kejuaraan yang digelar hari pertama ini mempertandingkan nomor tunggal remaja putra dan putri, mulai pukul 08.00 pagi hingga malam hari nanti. Tidak ada upacara pembukaan atau seremonial yang menandai diselenggarakannya turnamen ini.
Kejuaraan ini mempertandingkan berbagai nomor antara lain Tunggal Dewasa Putra, Tunggal Dewasa Putri, Ganda Dewasa Putra, Ganda Dewasa Putri, Ganda Campuran Dewasa, Tunggal Remaja Putra, Tunggal Remaja Putri, Ganda Campuran Remaja.
Ganda Remaja Putra, Ganda Remaja Putri, Ganda Veteran Putra, Tunggal Taruna Putra, Tunggal Taruna Putri, Ganda Campuran Taruna, Ganda Taruna Putra, Ganda Taruna Putri.
Tunggal Dewasa Putra diikuti 74 peserta, Tunggal Dewasa Putri diikuti 23 peserta, ganda Dewasa Putra diikuti 49 peserta, ganda Dewasa Putri diikuti 20 peserta, ganda Campuran Dewasa 36 peserta, Tunggal Remaja Putra 266 peserta.
Tunggal Remaja Putri 92 peserta, Ganda Campuran Remaja diikuti 46 peserta, Ganda Remaja Putra diikuti 130 peserta, Ganda Remaja Putri diikuti 47 peserta.
Ganda Veteran Putra diikuti 13 peserta, Tunggal Taruna Putra diikuti 70 peserta, Tunggal Taruna Putri diikuti 20 peserta, Ganda Campuran Taruna diikuti 41 peserta, Ganda Taruna Putra diikuti 54 peserta, Ganda Taruna Putri diikuti 19 peserta.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...