Bagaimana Bangsa Israel Memilih Pemimpinnya?
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM – Diperkirakan 13,7 persen pemilih Israel yang berhak memberikan suara dalam Pemilu hari ini (17/3), pergi ke tempat pemungutan suara di seluruh Israel sebelum pukul 10:00 - rekor tertinggi untuk tiga jam pertama pemungutan suara sejak pemilu 1999. Dalam pemilu terakhir, tingkat partisipasi pemilih yang mendatangi kotak suara sebelum pukul 10:00 adalah 11,4 persen.
Israel memulai pemilihan untuk Knesset pada pukul 07:00. Kotak suara disediakan di lebih dari 10.000 lokasi di seluruh negeri.
Pemilu kali ini memperebutkan 120 kursi di Kenisah (Knesset) sekaligus pertarungan untuk kepemimpinan nasional. Secara tradisionil, partai yang memenangkan kursi terbanyak akan mengamankan undangan pertama dari presiden - saat ini mantan pendukung Partai Likud, Reuven Rivlin - untuk membentuk pemerintah koalisi baru.
Ada 25 partai yang ikut dalam kancah pertarungan di Israel hari ini untuk memperebutkan 120 kursi di parlemen Kenisah. Partai utama yang dijagokan adalah Likud pimpinan Netanyahu dan Zionist Union (Serikat Zionis), partai sayap kiri yang dipimpin Herzog. Kedua partai ini saling tarik menarik dalam berbagai jajak pendapat jelang pemilu, di sekitar angka 24 kursi.
Partai lainnya adalah Joint List, serikat dari partai-partai Arab Israel yang diprediksi hanya akan mendapatkan suara sedikit; Kulanu, partai yang dipimpin pembelot Likud Moshe Kahlon; Jewish Home, partai pimpinan konglomerat Naftali Bennett, pendukung permukiman bagi warga Tepi Barat; Yesh Atid, partai pimpinan Yair Lapid, yang punya program meningkatkan ekonomi kelas menengah; dan dua partai ortodoks Yahudi.
Selain Netanyahu dan Herzog, calon perdana menteri lainnya adalah Yair Lapid, Naftali Bennett, Ayman Odeh, Moshe Kahlon dan Avigdor Lieberman.
Israel telah mempersiapkan pemilu nasional kedua sejak Desember, ketika Netanyahu memecat mitra koalisi seniornya - Livni dan Yair Lapid dari Yesh Atid - dan menyatakan diadakannya pemilihan umum yang dipercepat.
Ada 5.883.365 warga Israel yang terdaftar untuk memilih dan dapat melakukannya di salah satu dari 10.119 lokasi, dimana 2.500 memiliki akses kursi roda. Tidak seperti di Amerika Serikat dan Inggris, Israel memberi hak kepada narapidana untuk memilih dan sudah disediakan 56 kotak suara di 27 penjara yang berbeda di seluruh negeri. Selain itu disediakan pula 255 kotak suara di rumah sakit di seluruh Israel.
Para pemimpin partai mengisi kotak suara di sejumlah tempat. Lapid akan memilih di Ramat Aviv, Netanyahu memberikan suara di Yerusalem, Herzog dan Livni di utara Tel Aviv.
Penduduk Israel yang tidak tinggal di Israel tidak diberi hak memilih di luar negeri. Itu sebabnya, dalam beberapa hari terakhir
banyak penduduk Israel pulang kampung dari negara tempat mereka bermukim untuk melaksanakan hak istimewa mereka.
Sebetulnya, pemilu Israel sudah dimulai pada 4 Maret lalu, khususnya untuk melayani tentara dan korps diplomatik di luar negeri. Diplomat yang berbasis di luar negeri adalah satu-satunya golongan warga Israel yang diizinkan untuk memilih di luar negeri.
Pemilih diminta untuk memilih salah satu dari 25 partai yang bersaing untuk mendapatkan kursi parlemen. Jumlah suara yang diperoleh masing-masing partai menentukan berapa jumlah kursi yang mereka akan kuasai. Diperlukan minimal 3,25% dari total suara untuk mengamankan setidaknya satu tempat di Knesset.
Pemilu akan ditutup pada pukul 22:00 dan pada saat itu tiga saluran televisi utama akan mengumumkan hasil hitung cepat mereka. Ada pun hasil perhitungan akhir dari berbagai tempat pemungutan suara mulai berdatangan pada hari Rabu pagi secara bertahap. Pada hari Kamis, hasil perhitungan yang sudah mencapai 99 persen akan diumumkan, sedangkan hasil perhitungan 100 persen akan diserahkan kepada Presiden Rivlin pada hari Kamis, 25 Maret.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...