Baghdad Datangkan Anjing untuk Tugas di Pos Pemeriksaan
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Komite Keamanan Dewan Provinsi Baghdad, hari Senin (9/2), telah menerima 25 ekor (satu batch) anjing terlatih sebagai alternatif untuk tugas pada pos-pos pemeriksaan keamanan, seperti dilaporkan iraqinews.com.
Anjing penjaga terlatih yang dikenal sebagai anjing 'K9' itu diperlukan karena masalah keamanan yang serius di negara itu. Baru-baru ini, misalnya, terjadi ledakan bom bunuh diri yang menyebabkan belasan orang meninggal.
Anggota komite itu, Mohammed al-Rubai'i, menyatakan, "Ledakan bom yang melanda beberapa lingkungan yang berbeda di Baghdad membuktikan ada sejumlah tantangan keamanan sedang dihadapi."
Dia menyebutkan bahwa anjing 'K9' akan menjadi alternatif untuk elemen keamanan di beberapa pos, meskipun jumlah anjing yang diperoleh tidak akan cukup untuk menutup semua kebutuhan pada pos-pos pemeriksaan di kota itu.
Namun sejauh ini tidak disebutkan berapa banyak ajing ‘K9’ yang telah dibutuhkan. Namun penggunaan anjing untuk elemen keamanan telah dibahas di Irak sejak beberapa tahun lalu.
Pada 2010 Kementerian Dalam Negeri memutuskan untuk mengimpor anjing polisi terlatih untuk mendeteksi bahan peledak, setelah sebuah penipuan terbongkar di mana perangkat detektor bahan peledak diimpor oleh Irak dari Inggris, namun tidak efektif.
Keputusan mengimpor ‘K9’ itu didukung sejauh bisa membuktikan efektif untuk melacak bahan peledak. Dalam kasus penipuan itu, alat detektor bahan peledak yang diimpor ternyata tidak seefektif yang disebutkan, bahkan dengan berlebihan disebutkan bisa mengetahui dari jarak jauh.
''Namun "anjing ‘K9’ ini membutuhkan perawatan khusus dan pelatih profesional, tetapi hal yang paling penting adalah bahwa anjing ini harus benar-benar dilatih untuk mendeteksi bahan peledak dan bahwa tidak akan ada korupsi administratif yang terlibat dalam impor seperti halnya dengan perengkat (yang disebut sebagai) ADE 651," kata seorang pejabat.
Tahun itu, kementerian dalam negeri Irak telah menandatangani kontrak dengan pihak Amerika Serikat untuk mengimpor 25 anjing polisi terlatih untuk mendeteksi bahan peledak. Sebanyak 25 anjing adalah batch pertama dari total 125, yang akan didistribusikan di seluruh Irak.
Namun ada pihak yang tidak setuju dengan ide anjing polisi itu, apalagi ada dan digunakan di jalan-jalan Irak. Anjing ini dikhawatirkan akan menyebabkan kesesakan di pos pemeriksaan. Selain itu, berapa banyak anjing akan dibutuhkan untuk kota besar seperti Baghdad belum jelas.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...