Bakau Kecil Penyokong Hutan Mangrove di Kepulauan Seribu
SATUHARAPAN.COM - Pohon yang tumbuh di hutan Mangrove ini dari keluarga Rhizophoraceae. Batangnya tunggal atau banyak dengan ketinggian hingga 10 meter, sementara kerabat lainnya dapat mencapai ketinggian 30 Meter. Bakau kecil (Rhizophora stylosa Griff) berkulit kayu halus, bercelah dan berwarna abu-abu hingga hitam. Memiliki akar tunjang hingga tiga meter dan akar udara yang tumbuh dari cabang bawah. Daun berbentuk elips melebar, bunga biseksual, buahnya panjang antara 2,5 hingga 4 cm berbentuk buah pir berwarna coklat berisi satu biji fertil.
Tanaman ini tumbuh di habitat yang beragam dari daerah pasang surut, lumpur, pasir dan batu. Menyukai pematang sungai pasang surut, dan juga sebagai pioner di lingkungan pesisir atau bagian daratan dari mangrove. Menghasilkan buah sepanjang tahun.
Di Taman Nasional Kepulauan Seribu Jakarta, Bakau kecil ini banyak ditemukan. Jenis ini salah satu jenis bakau yang tumbuh beserta 15 famili lainnya dalam kawasan hutan Mangrove di sana. Hutan Mangrove daerah pantai sendiri memiliki produktivitas hayati yang sangat tinggi.
Tanaman ini oleh penduduk di berbagai daerah disebut juga sebagai bakau, bako-kurap, slindur, tongke besar, wako atau bangko. Tumbuh di Taiwan, Malaysia, Filipina, Indonesia, Papua New Guinea dan Australia Tropis. Di Indonesia tercatat di Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Sulawesi, Sumba, Sumbawa, Maluku dan Irian Jaya.
Tanaman ini dimanfaatkan untuk bahan bangunan (batang, kayu bakar dan arang. Masyarakat Aborigin di Australia menggunakan kayu tanaman ini untuk membuat bumerang, tombak atau objek upacara. Anggur dari buah tanaman ini diketahui juga dimanfaatkan untuk mengobati hematuria (pendarahan pada air seni).
(Wetlands International, Indonesia Programme dan berbagai sumber)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...