Bali Garap Wisata Olahraga Genjot Ekonomi Daerah
BALI, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Provinsi Bali menggarap wisata olahraga untuk menggenjot ekonomi daerah karena memiliki peluang besar menarik investasi dan belanja masyarakat.
“Wisata olahraga ini menjanjikan untuk kami terus kembangkan,” kata Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati saat melepas peserta Maybank Marathon 2023 di Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu (27/8).
Ia menilai pelaksanaan kompetisi sepak bola, maraton dan olahraga lainnya tidak hanya berkaitan dengan pengembangan olahraga namun juga memberikan dampak ekonomi secara langsung.
Alasannya, setiap ajang olahraga yang diadakan di suatu lokasi, akan diikuti dengan program lanjutan di antaranya program wisata.
Dengan begitu, lanjut dia, perhotelan, jasa transportasi, percetakan, usaha makan dan minum juga ikut kecipratan rejeki dari wisata olahraga yang mendatangkan ribuan peserta dalam satu hari pelaksanaan.
Wisata olahraga itu, lanjut dia, juga didukung akses transportasi menuju Bali yang lengkap dan fasilitas lain yang tersedia di antaranya kamar hotel mencapai hingga sekitar 130 ribu kamar.
Jumlah kamar itu, imbuh Wagub Bali yang karib disapa Cok Ace itu diperkirakan bertambah dari sebelumnya 120 ribu kamar.
Pasalnya, lanjut dia, beberapa pengusaha memanfaatkan peluang saat pandemi COVID-19 memperluas kapasitas penginapan.
“Dampaknya besar, sekarang saja dengan adanya maraton Maybank itu hotel di Sanur penuh jadi perputaran ekonominya banyak,” katanya.
Tak hanya dari sisi hotel, beberapa perbaikan fasilitas olahraga juga dilakukan dengan merenovasi stadion di Bali yang didukung juga oleh anggaran Pemerintah Pusat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya menganggarkan Rp152,9 miliar untuk renovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali dan empat lapangan latihan.
Belum lagi ada rumah sakit internasional yakni Bali Internasional yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar juga diperkirakan menjadi daya tarik wisata medis.
“Dampaknya besar karena pastinya ada perputaran uang, mengingat tidak 100 persen olahraga tapi juga mereka berpotensi memperpanjang kunjungan di Bali dan berwisata bersama keluarga,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, jumlah kunjungan wisatawan asing di Bali selama 2022 mencapai 2,1 juta atau naik signifikan setelah pembatasan akibat COVID-19 dilonggarkan karena selama 2021 hanya ada 51 kunjungan.
Sedangkan pada 2019, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali mencapai 6,3 juta orang.
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...