Bali Tuan Rumah Festival Sinema Prancis
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Festival Sinema Prancis akan berlangsung di Bali selama empat hari, pada 3-6 Desember 2015, dan serangkaian kegiatan juga digelar di sembilan kota besar di Indonesia sebagai upaya mempertemukan pencinta dan pelaku film melalui pemutaran film-film berkualitas.
"Kegiatan tersebut sekaligus memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 festival film asing tertua di Indonesia ini," kata Koordinator Festival Sinema Perancis 2015, Meninaputri Wismurti, melalui surat elektronika yang diterima Antara di Denpasar, Rabu (25/11).
Beberapa film berkualitas akan diputar, salah satu di antaranya Qu`est-ce qu`on a fait au Bon Dieu (Serial Bad Weddings), karya Phillippe de Chauveron, yang masuk dalam daftar Box Office Prancis 2014 dan berhasil menyedot perhatian 12 juta penonton. Selain itu juga film berjudul Clouds of Sils Maria karya Olivier Assayas, yang masuk dalam seleksi resmi Festival Cannes 2014.
Meninaputri menambahkan, selain Bali, Festival Sinema Prancis juga digelar di Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Balikpapan.
Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis dihadirkan sebagai batu loncatan bagi sineas muda Indonesia. Mereka yang terpilih mendapat kesempatan untuk memutar karyanya sebagai pembuka dalam pembukaan film Prancis atau pada program penayangan khusus selama berlangsungnya festival.
Pemenang kompetisi juga berkesempatan mempromosikan filmnya di festival film di Prancis, seperti Festival Film Pendek Clermont-Ferrand. Pemenang sebelumnya, yakni Yusuf Radjamuda, BW Purba Negara, dan Jason Iskandar, mendapat kesempatan berpartisipasi dalam festival tersebut.
Meninaputri menambahkan Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis tahun ini menerima 183 film pendek, 70 persen dari film yang diterima berasal dari luar Jakarta dengan tema beragam.
Tema film tidak hanya membahas cinta. Banyak pula yang mengangkat masalah hidup dan kritik sosial yang dipaparkan dengan sentilan jenaka.
Hal itu menunjukkan film tidak lagi jadi dominasi Ibukota dan semakin banyak sutradara muda di luar Jakarta yang harus diperhitungkan demi membakar gairah industri film Indonesia, ujar Meninaputri.
Pada tahun ke-4 kali ini peserta Kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis naik cukup drastis dibanding tiga tahun sebelumnya.
Selain menerima film pendek bergenre fiksi, sekitar 20 persen dari film yang masuk bergenre dokumenter dan 10 persen bergenre animasi.
Juri kompetisi Film Pendek Festival Sinema Prancis 2015 beranggotakan sineas muda Indonesia Sammaria Simanjuntak yang populer dengan karyanya Demi Ucok, Ci(n)Ta dan Selamat Pagi, Malam, Dimas Jayasrana, serta Guillaume Catala, produser film sekaligus penulis naskah dari Prancis. (Ant)
Editor : Sotyati
KIPMI: Vaksin Program Nasional Tidak Mengandung Babi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pembina Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI) dr. Ra...