Balon Pembakar Diluncurkan dari Gaza, Israel Lancarkan Serangan
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada hari Rabu (16/6), yang pertama sejak akhir dari 11 hari pertempuran lintas perbatasan bulan lalu, sebagai tanggapan terhadap balon pembakar yang diluncurkan dari wilayah Palestina.
Gejolak itu, ujian pertama bagi pemerintah baru Israel, mengikuti pawai di Yerusalem Timur pada hari Selasa (15/6) oleh nasionalis Yahudi yang telah mendorong ancaman tindakan oleh Hamas, kelompok militan yang berkuasa di Gaza.
Militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang kompleks bersenjata Hamas di Kota Gaza dan kota selatan Khan Younis dan "siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza".
Serangan itu, kata militer, terjadi sebagai tanggapan atas peluncuran balon, yang menurut laporan pemadam kebakaran Israel menyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka di komunitas dekat perbatasan dengan Gaza.
Seorang juru bicara Hamas, membenarkan serangan Israel, mengatakan Palestina akan terus melakukan "perlawanan berani mereka dan membela hak-hak mereka dan situs suci" di Yerusalem.
Beberapa jam sebelumnya, ribuan orang Israel yang mengibarkan bendera berkumpul di sekitar Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem sebelum menuju ke Tembok Barat Yudaisme, yang memicu kemarahan dan kecaman warga Palestina.
Israel, yang menduduki Yerusalem Timur dalam perang 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak mendapat pengakuan internasional, menganggap seluruh kota sebagai ibu kotanya. Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depan mereka yang akan mencakup Tepi Barat dan Gaza.
Sebelum pawai hari Selasa, Israel meningkatkan penyebaran sistem anti rudal “Iron Dome” untuk mengantisipasi kemungkinan serangan roket dari Gaza.
Tetapi ketika para demonstran mulai bubar setelah malam tiba di Yerusalem, tidak ada tanda-tanda tembakan roket dari daerah kantong itu.
Prosesi ini awalnya dijadwalkan pada 10 Mei sebagai bagian dari perayaan "Hari Yerusalem" yang merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem Timur.
Pada menit terakhir, pawai itu dialihkan dari Gerbang Damaskus dan Kawasan Muslim Kota Tua, tetapi langkah itu tidak cukup untuk mencegah Hamas menembakkan roket ke Yerusalem, serangan yang memicu putaran pertempuran bulan lalu. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Anak Mendengkur Jadi Sinyal Bahaya Gangguan Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter gigi dari Sunnyvale, California bernama Dr. Mark Burhenne memperin...