Ban Ki-moon di Mali untuk Misi Penuntasan Kemiskinan
BAMAKO, SATUHARAPAN.COM - Pemimpin PBB Ban Ki-moon pada Senin (4/11) malam mendarat di Mali, untuk memulai kunjungan ke wilayah itu guna menyoroti perlawanan terhadap kemiskinan yang dibayangi-bayangi oleh aksi pembunuhan dua jurnalis Prancis, kata kementerian luar negeri.
Ban, kepala World Bank Jim Yong Kim dan sejumlah pejabat tinggi dari Uni Afrika, African Development Bank (Bank Pengembangan Afrika) dan Uni Eropa akan berada di Mali pada Selasa sebelum berkunjung ke Nigeria, Burkina Faso dan Chad.
Dia saat ini ada di sini - dia disambut oleh perdana menteri, kata seorang juru bicara kementerian kepada AFP dari bandara Bamako saat Perdana Menteri Mali Oumar Tatam Ly menyambut Ban.
Tahap kunjungan di Bamako itu dilengkapi dengan pasukan Prancis dan Mali untuk memburu pembunuh Ghislaine Dupont (57) dan Claude Verlon (55), yang diculik dan ditembak oleh tersangka teroris di kota bergejolak bagian timur laut, Kidal pada Sabtu.
Kematian itu menyoroti ancaman keamanan hanya tiga pekan menjelang pemilu awal yang seharusnya menandai selesainya transisi Mali menuju demokrasi setelah kudeta militer pada Maret tahun lalu.
Ban mengatakan menjelang kunjungannya bahwa krisis Mali, saat radikal Islam dan sekutu pemberontak mengambil alih bagian utara Mali hampir satu tahun, menekankan perlunya melakukan upaya lebih ketimbang pertempuran di wilayah ini - kami perlu membersihkan masalah yang dapat menyulut konflik dan ketidakstabilan.
Sebelas juta dari 80 juta orang yang tinggal di negara-negara di zona perbatasan Sahel kekurangan pangan, wilayah itu mengalami kekeringan parah dalam satu dekade dan Ban mengatakan bahwa wilayah itu dibanjiri dengan senjata.
Uni Eropa dan Bank Dunia pada Senin menjanjikan bantuan baru lebih dari 8 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 89,6 triliun) untuk negara-negara di wilayah Sahel, yang dilanda konflik dan termasuk daerah termiskin di seluruh Afrika. (AFP/Ant)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...