Ban Ki Moon Jajaki Bertarung di Pilpres Korea Selatan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB yang sebentar lagi akan mengakhiri jabatannya, Ban Ki-moon, mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan segera mencalonkan diri sebagai presiden Korea Selatan.
Ban yang akan berakhir pada pengujung Desember ini, dalam jumpa pers pamungkasnya sebagai Sekjen PBB, mengatakan, setelah beristirahat sejenak, ia akan kembali ke negara asalnya, Korea Selatan, dan mempertimbangkan cara terbaik untuk mengabdi kepada negaranya.
Pilpres Korea Selatan terdekat dijadwalkan diadakan pada Desember 2017. Namun, sebagaimana dilaporkan oleh bbc.com, pilpres bisa berlangsung dalam waktu dua bulan mendatang setelah parlemen negara itu melakukan pemungutan suara untuk memakzulkan presiden saat ini, Park Geun-hye, atas skandal penyalahgunaan wewenang.
Park dituduh memungkinkan teman dekatnya mendapatkan keuntungan dari koneksinya dengan presiden.
Jika mahkamah konstitusi negara itu mengesahkan pemakzulan yang diajukan pekan lalu, Park akan menjadi presiden Korsel pertama yang digulingkan dalam era demokrasi negara itu. Selanjutnya, pemilihan presiden baru akan diselenggarakan dalam waktu 60 hari.
Mahkamah konstitusi memiliki 180 hari untuk membuat keputusan akhir.
Komentar Ban tentang kemungkinan pencalonannya muncul di tengah protes yang sedang berlangsung di ibukota Korea Selatan, Seoul.
Banyak orang diharapkan berkumpul akhir pekan ini untuk menuntut Park mengundurkan diri segera, dan mendesak mahkamah konstitusi untuk secara resmi menggeser dia dari posisi presiden.
Ini akan menjadi delapan minggu berturut-turut protes terhadap Park.
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...