Bangladesh: Delapan Ditangkap, karena Kebakaran di Pabrik Makanan
Mereka dituduh dalam kasus pembunuhan dan mempekerjakan anak-anak.
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Polisi Bangladesh pada hari Sabtu menangkap pemilik pabrik atas tuduhan pembunuhan, di mana 52 orang tewas dalam kebakaran di pabrik itu, dan juga diketahui bahwa anak-anak berusia 11 tahun dipekerjakan di sana.
Polisi mengatakan pemilik pabrik makanan dan empat putranya termasuk di antara delapan orang yang ditahan atas kebakaran yang terjadi pada hari Kamis (8/7) dan berkobar selama lebih dari satu hari.
Sebuah penyelidikan terpisah telah diluncurkan mengenai penggunaan pekerja anak di fasilitas tersebut.
Jayedul Alam, kepala polisi distrik Narayanganj di mana pabrik itu berada, mengatakan pintu masuk telah digembok pada saat kebakaran dan pabrik itu melanggar beberapa peraturan kebakaran dan keselamatan. "Itu adalah pembunuhan yang disengaja," kata kepala polisi.
Layanan darurat menemukan 48 mayat di lantai tiga pabrik Makanan dan Minuman Hashem di Rupganj, sebuah kota industri di luar Dhaka.
Seorang juru bicara dinas pemadam kebakaran mengatakan pintu keluar ke tangga utama telah digembok. Bahan kimia dan plastik yang sangat mudah terbakar juga telah disimpan di dalam gedung.
Monnujan Sufian, menteri negara tenaga kerja, mengatakan penyelidikan telah dimulai tentang penggunaan pekerja anak di pabrik.
Sufian mengatakan bahwa dia telah berbicara di sebuah rumah sakit dengan dua orang yang selamat berusia 14 tahun. Seorang perempuan mengatakan keponakannya yang berusia 11 tahun bekerja di pabrik dan hilang, dikhawatirkan meninggal.
Bangladesh menjanjikan reformasi setelah bencana Rana Plaza pada tahun 2013 ketika kompleks sembilan lantai runtuh menewaskan lebih dari 1.100 orang.
Tetapi sejak itu telah terjadi serangkaian kebakaran dan bencana lainnya. Pada bulan Februari 2019 setidaknya 70 orang tewas ketika kebakaran melanda apartemen di Dhaka tempat bahan kimia disimpan secara ilegal. (AFP/AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...