Bangladesh: Kapal Feri Terbakar, 32 Tewas
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya 32 orang tewas ketika sebuah kapal feri terbakar di Bangladesh selatan pada hari Jumat (24/12), kata polisi, dalam tragedi maritim terbaru yang melanda negara itu.
Insiden itu terjadi dini hari di dekat kota pedesaan selatan Jhalokathi, 250 kilometer selatan ibu kota Bangladesh, Dhaka. Kapal itu membawa sekitar 500 orang.
“Obhijan 10 berlantai tiga terbakar di tengah sungai. Kami telah menemukan 32 mayat. Jumlah korban tewas mungkin meningkat. Sebagian besar meninggal karena kebakaran dan beberapa karena tenggelam setelah mereka melompat ke sungai,” kata kepala polisi setempat, Moinul Islam kepada AFP.
Islam mengatakan api diyakini berasal dari ruang mesin dan kemudian membakar feri yang penuh sesak dengan orang-orang yang pulang dari Dhaka. “Kami telah mengirim sekitar 100 orang dengan luka bakar ke rumah sakit di Barisal,” katanya.
Kecelakaan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian insiden serupa di negara delta yang dilintasi sungai. Para ahli di negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta orang itu menyalahkan pemeliharaan yang buruk, standar keselamatan yang lemah di galangan kapal, dan kepadatan penduduk.
Kebakaran juga sering menjadi sumber tragedi. Pada bulan Juli, 52 orang tewas dalam kebakaran di sebuah pabrik makanan dan minuman di Rupganj, sebuah kota industri di luar Dhaka.
Setidaknya 70 orang tewas pada Februari 2019 ketika api melalap apartemen Dhaka tempat penyimpanan bahan kimia secara ilegal.
Pada bulan Agustus setidaknya 21 orang tewas ketika sebuah kapal yang penuh dengan penumpang dan sebuah kapal kargo bermuatan pasir bertabrakan di sebuah danau di Bangladesh timur. Kapal itu dilaporkan membawa sekitar 60 penumpang ketika haluan baja kapal kargo menabrak kapal lain di dekat kota Bijoynagar.
Penyelam harus menjelajahi sungai untuk menemukan lebih banyak mayat di perairan berlumpur keruh setelah ujung baja kapal kargo dan kapal bertabrakan, menyebabkan kapal penumpang terbalik.
Pada bulan April dan Mei, 54 orang tewas dalam dua kecelakaan terpisah. Kapal pengangkut pasir berada di bawah air dan sulit dilihat dalam kondisi berombak, terutama dalam pencahayaan yang buruk.
Pada Juni tahun lalu, sebuah kapal feri tenggelam di Dhaka setelah ditabrak dari belakang oleh feri lain, menewaskan sedikitnya 32 orang. Pada Februari 2015, setidaknya 78 orang tewas ketika sebuah kapal yang penuh sesak bertabrakan dengan sebuah kapal kargo. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...