Banjir Bandang dan Longsor di Deli Serdang, 10 Meninggal, Tiga Masih Dicarian
MEDAN, SATUHARAPAN.COM-Total tiga orang masih dalam pencarian pasca banjir bandang dan longsor di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, hingga hari Jumat (29/11).
Mereka dua orang korban banjir bandang di Desa Martelu dan satu orang korban tanah longsor yang terjadi di Desa Sembahe. Kedua desa yang menjadi lokasi kejadian secara administratif terletak di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Banjir bandang yang melanda Desa Martelu terjadi pada hari Sabtu (23/11) yang lalu. Korban jiwa terdampak kejadian ini antara lain sembilan orang mengalami luka, empat orang meninggal dunia, dan dua orang dilaporkan hilang.
Korban meninggal dunia banjir bandang Deli Serdang yaitu
- Kartini br Sitepu,usia 65 tahun,
- Elsie Nadinda Rahel Simanjuntak, usia tiga tahun,
- Serta br Ginting, usia 81 tahun,
- Perdamenta, usia 35 tahun.
Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian untuk korban hilang atas nama Budi Utama Simanjuntak dan Gerge Barus.
Sementara itu, belum genap sepekan berselang, tepatnya pada hari Rabu (27/11) pukul 02:00 WIB, tanah longsor melanda wilayah Desa Sembahe. Kejadian yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sepanjang hari ini mengakibatkan enam orang meninggal dunia dan satu orang hilang.
Korban meninggal dunia pada kejadian longsor yang sudah terindetifikasi sebanyak lima orang, sedangkan satu jenazah masih dalam proses identifikasi antara lain:
- Marti Sinulingga, usia 57 tahun,
- Jessica Adriani Hutapea, usia 20 tahun,
- Ryan Hardiansyah,
- Marta Damayanti Sagala, usia 23 tahun,
- Angga Figantara Sinaga, usia 21 tahun,
- Mrs. X .
Tim SAR gabungan turut menurunkan anjing pelacak K9 untuk membantu proses pencarian para korban yang dilaporkan hilang tersebut.
Laporan yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga berita ini ditulis, jalan lintas Medan-Berastagi belum dapat dilalui oleh kendaraan baik motor maupun mobil akibat tertimbun material longsor.
Banjir di 11 Kecamatan
Cuaca ekstrem berupa curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Deli Serdang juga memicu banjir di 33 desa dari 11 Kecamatan.
Banjir ini terjadi setelah hujan deras dalam durasi lama mengakibatkan meluapnya beberapa sungai seperti Sungai Belumai, Sungai Sei Belawan, dan Sungai Bah Balua.
Kecamatan terdampak banjir antara lain kecamatan Patumbak, Batang Kuis, Bangun Purba, Deli Tua, Namorambe, Sunggal, Hamparan Perak, tanjung Morawa, Labuhan Deli, Patumbak, dan STM Hilir.
Sebanyak 10.992 KK atau 41.029 jiwa terdampak kejadian ini. Ada beberapa warga yang terpaksa mengungsi terdiri dari tiga kepala keluarga dari Kecamatan Deli Tua dan 70 KK dari Kecamatan Tanjung Morawa.
Pada saat ini, banjir yang berdampak pada 8.106 unit rumah ini dilaporkan telah surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deli Serdang bersama tim gabungan saat ini masih melakukan operasi pencarian dan pertolongan pada korban yang dilaporkan hilang, malakukan asesmen dan kaji cepat pendataan dampak bencana.
BNPB mengimbau warga Deli Serdang untuk selalu waspada dengan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Sumatra Utara. Terlebih lagi wilayah Kabupaten Deli Serdang yang didominasi dengan topografi perbukitan, BNPB mengimbau untuk selalu waspada jika turun hujan deras lebih dari satu jam. Segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi tanah longsor.
Editor : Sabar Subekti
Coding Sejak Dini: Kunci Sukses Anak di Era Digital
Jakarta, Satuharapan.com - Keterampilan abad 21 perlu ditanamkan pada anak usia dini yang hidup di t...