Banjir Bandang di Flores Timur, NTT, 27 Masih Hilang
Korban banjir bandang menurut BPBD Florest Timur: 41 meninggal dunia, sembilan luka-luka.
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM-BPBD Kabupaten Flores Timur (Flotim) mengatakan bahwa ada 27 warga masih diperkirakan hilang akibat banjir bandang yang terjadi pada hari Minggu (4/4) pagi yang melanda empat desa di tiga kecamatan di Kabupaten Flotim, Nusa Tenggara Timur (NTT).
BPBD setempat melaporkan data sementara yang menyebutkan 41 warga meninggal dunia, Sembilan luka-luka dan 27 hilang. BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data lapangan untuk pemutakhiran selanjutnya.
Wilayah terdampak adalah Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado, serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, 35 warga meninggal dunia, lima luka-luka, 19 hilang dan Sembilan keluarga atau 20 jiwa terdampak banjir. Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, tercatat tiga warga meninggal dunia dan empat terluka serta tujuh warga masih hilang.
Di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumadotercatat tiga warga meninggal dunia dan satu orang hilang, sedangkan 40 keluarga terdampak.
Banjir bandang berakibat pada lima jembatan di sana putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelelamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.
Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Dari BNNPB dilaporkan bahwa Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik dikirimkan ke lokasi terdampak. Logistik yang bdibawa ke lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah.
Banjir di Malaka
Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4), pukul 08.00 waktu setempat. Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Benenai meluap, dan merendam ratusan rumah hingga 1,5 meter.
Wilayah-wilayah yang terdampak yaitu di Kecamatan Malaka Tengah (Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku), Kecamatan Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun), Kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat).
Editor : Sabar Subekti
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, Dipecat oleh Parlemen
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) melalui pemungutan sua...