Banjir Bandang di Rwanda, 129 Orang Tewas
KIGALI, SATUHARAPAN.COM-Hujan deras menyebabkan banjir bandang di Rwanda barat dan utara, menewaskan sedikitnya 129 orang, kata seorang penyiar publik, Rabu (3/5).
Korban tewas "terus meningkat," kata Badan Penyiaran Rwanda, Rabu. “Ini bisa menjadi korban tewas akibat bencana tertinggi yang tercatat di negara itu dalam periode terpendek, menurut catatan yang tersedia dari beberapa tahun terakhir,” lapor surat kabar New Times yang didukung pemerintah.
Francois Habitegeko, gubernur provinsi barat Rwanda, mengatakan kepada wartawan bahwa pencarian lebih banyak korban sedang dilakukan menyusul hujan lebat pada Selasa malam dan Rabu pagi.
Hujan badai yang kuat dimulai pekan lalu, menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang menyapu beberapa rumah di seluruh negeri dan membuat beberapa jalan tidak dapat diakses.
Badan Meteorologi Rwanda telah memperingatkan bahwa lebih banyak hujan akan datang.
Pemerintah di masa lalu telah meminta penduduk yang tinggal di lahan basah dan daerah berbahaya lainnya untuk pindah.
Provinsi barat dan utara dan Kigali, ibu kotanya, sangat berbukit, membuatnya rentan terhadap tanah longsor selama musim hujan.
Kementerian Manajemen Darurat melaporkan bulan lalu bahwa dari Januari hingga 20 April, bencana terkait cuaca menewaskan 60 orang, menghancurkan lebih dari 1.205 rumah, dan merusak 2.000 hektare tanah di seluruh Rwanda.
Beberapa bagian Afrika Timur, termasuk barat daya Uganda, juga mengalami hujan lebat. Sedikitnya tiga orang tenggelam dalam banjir pekan lalu setelah sebuah sungai meluap di tepiannya di distrik Rukungiri, Uganda yang terpencil. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...