Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 17:19 WIB | Senin, 09 Desember 2024

Banjir Bandang, Tanah Longsor, dan Pergerakan Tanah Melanda Beberapa Wilayah Sukabumi

Banjir Bandang, Tanah Longsor, dan Pergerakan Tanah Melanda Beberapa Wilayah Sukabumi
Sejumlah mobil milik warga terbawa arus banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cikaso di Kampung Cierih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Rabu, (4/12/2024). (Foto: Antara)
Banjir Bandang, Tanah Longsor, dan Pergerakan Tanah Melanda Beberapa Wilayah Sukabumi
Dampak banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12). (Foto: BPBD Kabupaten Sukabumi)

SUKABUMI, SATUHARAPAN.COM-Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi sejak hari Selasa, (3/12) hingga hari Rabu (4/12) telah menyebabkan berbagai kejadian bencana di beberapa titik. Intensitas hujan yang tinggi memicu banjir bandang, tanah longsor, dan pergerakan tanah yang meresahkan warga. Meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, dampak bencana ini dirasakan di banyak kecamatan.

Laporan yang diterima BNPB, banjir tercatat melanda tujuh wilayah, termasuk Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, dan Gegerbitung. Selain itu, tanah longsor terjadi di 14 titik dengan dampak terbesar di Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, dan Warungkiara.

Cuaca ekstrem juga memengaruhi tujuh lokasi lainnya, seperti Desa Sukaraja di Kecamatan Sukaraja dan Desa Benda di Kecamatan Cicurug. Pergerakan tanah dilaporkan di empat lokasi, termasuk Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar dan Desa Bantargadung di Kecamatan Bantargadung.

BPBD Kabupaten Sukabumi bersama aparat setempat telah melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk koordinasi intensif, pendataan dampak kerusakan, dan pelaksanaan assessment di lokasi terdampak.

Evakuasi di sejumlah titik kritis menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan warga. Tim BPBD juga terus mendata kebutuhan logistik dan perlengkapan mendesak lainnya guna mendukung proses penanganan dan pemulihan.

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pendataan dan assessment dampak kerusakan di lapangan. Kondisi cuaca yang belum stabil mengharuskan tim tetap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana lanjutan.

BNPB mengimbau  pemerintah daerah, khususnya di wilayah rawan terdampak bencana hidrometeorologi, untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, sumber daya, serta anggaran operasional guna menghadapi potensi darurat. Langkah ini mencakup kesiapan alat berat, pompa air, dan kendaraan evakuasi.  

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home