Banjir dan Tanah Longsor di India, 22 Tewas
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya 22 orang tewas setelah hujan lebat mengguyur negara bagian Kerala di India selatan selama akhir pekan, kata para pejabat.
Curah hujan di seluruh negara bagian menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa daerah. Tentara dan angkatan laut India dipanggil untuk menyelamatkan penduduk.
Sekitar 13 dari mereka tewas setelah tanah longsor di desa Kuttikkal, kata pejabat dan saksi mata.
“Ada empat tanah longsor yang terjadi di sana kemarin, bukit di belakang saya, yang membawa air dan benda-benda lainnya ke bawah,” kata seorang penduduk setempat kepada kantor berita ANI pada hari Minggu (17/10), yang berdiri di depan lereng bukit yang sekarang tandus.
PK Jayasree, pejabat tinggi pemerintah di distrik Kottayam di mana tanah longsor terjadi, mengatakan hampir setengah dari korban berasal dari satu keluarga. “Satu keluarga benar-benar kehilangan enam anggota,” katanya.
Hujan ringan di seluruh negara bagian itu diperkirakan akan terus berlanjut, meskipun peringatan cuaca di banyak daerah telah ditarik, kata komite penanggulangan bencana negara bagian itu dalam sebuah pernyataan.
Kerala juga menjadi korban banjir terparah dalam satu abad pada tahun 2018 yang menewaskan sedikitnya 400 orang dan membuat sekitar 200.000 orang mengungsi.
India, dengan 1,3 miliar jiwa penduduknya, bergantung pada curah hujan untuk mendukung kehidupan penduduk dari pertanian. Tetapi curah hujan yang berlebihan dapat menyebabkan banjir, tanah longsor dan penyakit yang ikut terbawa air.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...