Banjir dan Tanah Longsor di Manado dan Minahasa, Dua Orang Meninggal
MANADO, SATUHARAPAN.COM-Dua warga dilaporkan meninggal dunia dan 278 jiwa dari 155 KK terdampak pada peristiwa banjir serta tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada hari Kamis (3/3).
Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya DAS Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng dan Sungai Bailang, setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Manado pada Kamis (3/3) sore.
BPBD Kota Manado mencatat, sedikitnya ada 13 kelurahan di lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kelurahan Denlu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paal Dua dan Kelurahan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua. Kemudian Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Karombasan Utara dan Kelurahan Wanea di Kecamatan Wanea, Kelurahan Singkil Dua, Kelurahan Kombos Timur dan Kelurahan Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil, Kelurahan Sumompo di Kecamatan Tuminting, dan Kelurahan Taas serta Kelurahan Tikala Baru di Kecamatan Tikala.
Kerugian materil ditimbulkan yang atas peristiwa itu meliputi 155 unit rumah milik 174 jiwa dari 76 KK terendam banjir dengan tinggi muka air 30-75 sentimeter. Kemudian 12 unit rumah rusak ringan, dua unit rumah rusak berat, dua titik jalan rusak, satu tanggul jebol dan 104 jiwa dari 51 KK terdampak longsor.
Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Manado dan sekitarnya hingga Senin (7/3), menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Banjir di Minahasa Selatan
Sebelumnya, banjir dan longsor terjadi setelah hujan dengan intesitas tinggi mengguyur Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pada Selasa (1/3). Selain faktor cuaca, peristiwa longsor juga terjadi akibat struktur tanah yang labil.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan mencatat, wilayah terdampak banjir dan longsor meliputi Desa Sion di Kecamatan Tompaso Baru dan Desa Kapitu serta Kelurahan Kawangkoan Bawah di Kecamatan Amurang Barat.
Sebanyak 97 KK terdampak atas peristiwa itu. Kerugian sementara yang dihimpun akibat bencana tersebut meliputi delapn rumah terdampak longsor, lahan pertanian, peternakan babi, peternakan ayam dan peternakan ikan. Sementara itu BPBD Kabupaten Minahasa Selatan mencatat rumah yang terdampak banjir ada sebanyak 89 unit.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...