Banjir dan Tanah Longsor di Purworejo, 6.000 Warga Mengungsi
PURWOREJO, SATUHARAPAN.COM- Banjir dan longsor melanda wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, hari Rabu (16/3). Peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intesitas lebat mengguyur wilayah Kabupaten Purworejo sehingga memicu luapan lima sungai besar, yakni Sungai Bogowonto, Sungai Blangu, Sungai Jali, Sungai Dulang dan Sungai Kebang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo menyebutkan wilayah terdampak banjir mencakup 32 desa di tujuh kecamatan. Sedangkan wilayah yang terdampak longsor ada enam desa di empat kecamatan.
Wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Ngombol (tujuh desa), kecamatan Bayan (12 desa), Kecamatan Grabag (empat desa), Kecamatan bagelan (satu desa), Kecamatan Pituruh (delapan desa).
Daerah yang mengalami tanah longsor adalah Desa Kaliurip di Kecamatan Kemiri, Desa Kalisemo di Kecamatan Leano, Desa Plipiran, Desa Giyombong, Desa Watuduwur di Kecamatan Bruno, dan Desa Redin di Kecamatan Gebang.
BPBD Kabupaten Purworejo mencatat ada kurang lebih 11.115 jiwa dari 2.924 KK yang terdampak banjir. Sedangkan yang terdampak longsor ada tujuh KK. Dari angka tersebut, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi.
Sedikitnya 2.924 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air antara 80-100 sentimeter, tujuh unit rumah warga terdampak longsor dan ruas jalan di Desa Giyombong tertutup material longsor sehingga menghambat aktivitas dan mobilitas warga.
BPBD Kabupaten Purworejo juga telah mendistribusikan kurang lebih 2.500-3.000 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun yang terdampak di rumah.
Belum ada laporang mengenai jatuhnya korban jiwa, total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut.
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...