Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 16:05 WIB | Rabu, 13 April 2022

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Filipina, 56 Tewas

Banjir dan Tanah Longsor Melanda Filipina, 56 Tewas
Foto dari Penjaga Pantai Filipina menunjukkan penduduk dievakuasi oleh penyelamat di desa yang terendam banjir di Panitan, pulau Panay, Filipina pada Selasa 12 April 2022. (Foto-foto: via AP)
Banjir dan Tanah Longsor Melanda Filipina, 56 Tewas

MANILA, SATUHARAPAN.COM-Tanah longsor dan banjir melanda Filipina tengah dan selatan setelah tekanan tropis musim panas yang menyebabkan hujan deras dan menyebabkan setidaknya 56 orang tewas dan 28 lainnya hilang, kata para pejabat hari Selasa (12/4).

Lebih dari 100 penduduk desa terluka di kota Baybay yang dilanda longsor parah di Provinsi Leyte tengah selama akhir pekan dan Senin pagi, kata para pejabat. Tentara, polisi dan penyelamat lainnya berjuang di tengah lumpur dan tumpukan tanah yang tidak stabil dan puing-puing untuk menemukan penduduk desa yang hilang.

“Kami sedih dengan insiden mengerikan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan properti,” kata komandan brigade militer Kolonel Noel Vestuir, yang membantu mengawasi pencarian dan penyelamatan.

Tiga puluh enam orang tewas ditemukan dari tanah longsor yang melanda enam desa Baybay, kata pejabat militer dan lokal. Tujuh orang lainnya tenggelam dalam banjir di Provinsi Samar dan Negros Oriental dan di selatan di Provinsi Davao de Oro dan Davao Oriental.

Lebih banyak penyelamat dan alat berat, termasuk backhoe, tiba di desa-desa yang dilanda tanah longsor di Baybay, tetapi hujan yang terus berlanjut dan tanah berlumpur telah menghambat upaya tersebut. “Tantangannya, hujan terus turun dan kami tidak bisa segera membersihkan daerah longsor,” kata Vestuir.

Penjaga pantai, polisi dan petugas pemadam kebakaran menyelamatkan beberapa penduduk desa di komunitas pusat banjir, termasuk beberapa yang terjebak di atap mereka. Di pusat kota Cebu, sekolah dan pekerjaan dihentikan pada hari Senin dan Wali kota Michael Rama menyatakan keadaan bencana untuk memungkinkan pencairan dana darurat dengan cepat.

Setidaknya 20 badai dan topan melanda Filipina setiap tahun, sebagian besar selama musim hujan yang dimulai sekitar bulan Juni. Beberapa badai telah melanda bahkan selama bulan-bulan musim panas yang terik dalam beberapa tahun terakhir.

Negara Asia Tenggara yang rawan bencana ini juga terletak di “Cincin Api” Pasifik, tempat banyak letusan gunung berapi dan gempa bumi dunia terjadi. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home