Banjir di Australia, Puluhan Ribu Mengungsi
CANBERRA, SATUHARAPAN.COM-Puluhan ribu orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka pada hari Selasa (1/3) dan lebih banyak lagi telah diberitahu untuk bersiap melarikan diri ketika bagian dari pantai tenggara Australia dilanda banjir terburuk dalam beberapa dekade.
Puluhan penduduk, beberapa dengan hewan peliharaan, menghabiskan berjam-jam terperangkap di atap rumah mereka dalam beberapa hari terakhir di tepi sungai yang mengalir deras di kota Lismore di negara bagian New South Wales utara. Lusinan mobil terjebak di sebuah jembatan di kota terdekat.
Dua jembatan di Woodburn pada Senin malam terendam. Sekitar 50 orang diselamatkan dari jembatan pada Selasa pagi, kata para pejabat.
“Kami tidak memiliki kemampuan untuk mengeluarkan mereka dalam kegelapan, jadi kami harus memastikan bahwa mereka bersembunyi dan kami pergi pagi ini dan mengeluarkan mereka semua,” Komandan Layanan Darurat Negara Bagian Woodburn, Ashley Slapp ,mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp (ABC).
Air bergerak ke selatan ke New South Wales dari negara bagian Queensland dalam bencana terburuk di wilayah tersebut sejak apa yang digambarkan sebagai peristiwa sekali dalam satu abad pada tahun 2011.
Perdana Menteri New South Wales, Dominic Perrottet, mengatakan ada 1.000 penyelamatan di negara bagiannya pada hari Selasa dan lebih dari 6.000 seruan kepada pihak berwenang untuk minta pertolongan.
Perrottet mengatakan 40.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi, sementara 300.000 lainnya ditempatkan di bawah peringatan evakuasi. "Kami akan melakukan segalanya ... kami bisa membuat semua orang selamat dan membuat komunitas ini kembali ke negara bagian kami secepat mungkin," kata Perrottet kepada wartawan di Sydney.
Ahli meteorologi pemerintah, Jonathan Howe, menggambarkan jumlah curah hujan baru-baru ini di utara New South Wales dan Queensland selatan sebagai kejadian "astronomis."
Korban tewas dari bencana terbaru sebanyak delapan orang dengan semua kematian di Queensland. Kematian terbaru adalah seorang pria yang terjebak di dalam mobil di air banjir pada hari Senin di kota Gold Coast.
Curah hujan yang luar biasa datang ketika Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB melaporkan minggu ini bahwa sebagian besar Australia telah kehilangan 20% dari curah hujannya dan risiko kebakaran negara itu telah melampaui skenario terburuk yang dikembangkan hanya beberapa tahun yang lalu.
Tahun terpanas dan terkering di Australia adalah tahun 2019 yang berakhir dengan kebakaran hutan yang menghancurkan di seluruh Australia tenggara. Kebakaran tersebut secara langsung menewaskan 33 orang dan 400 orang lainnya tewas akibat asap.
Kebakaran juga menghancurkan lebih dari 3.000 rumah dan meruntuhkan 19 juta hektare lahan pertanian dan hutan. Tetapi dua pola cuaca La Nina sejak itu membawa curah hujan di atas rata-rata ke wilayah yang sama. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...