Banjir di China, Sedikitnya 56 Tewas
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Tim penyelamat menggunakan buldoser dan perahu karet untuk memindahkan penduduk keluar dari lingkungan banjir di China tengah pada hari Sabtu (24/7) setelah hujan lebat menewaskan sedikitnya 56 orang.
Di Zhengzhou, sebuah kota berpenduduk 12 juta orang, kru pemerintah yang diperlengkapi dengan pompa industri selesai mengalirkan air dari terowongan lalu lintas utama, menurut sebuah laporan berita.
Hujan yang dimulai hari Selasa di Henan yang berpenduduk padat adalah yang terberat dalam catatan, menurut pemerintah.
Pada hari Sabtu, sebagian besar langit cerah tetapi sebagian Zhengzhou dan kota-kota lain termasuk Xinxiang, Hebi dan Anyang masih terendam air.
Warga dipindahkan di Hebi di mana air mencapai kedalaman dua meter (6 kaki), menurut laporan outlet berita Shanghai, The Paper.
Kementerian Manajemen Darurat mengirim tim drainase banjir dengan 300 orang dan peralatan dari provinsi tetangga, kata kantor berita resmi Xinhua.
Lebih dari 200 mobil yang rusak ditarik keluar dari Terowongan Jingguang North Road di Zhengzhou, di mana air sedalam 13 meter (43 kaki) dipompa keluar, The Paper melaporkan.
Surat kabar itu mengatakan "telah dikonfirmasi beberapa orang meninggal" tetapi tidak memberikan indikasi apakah itu berarti mayat tambahan ditemukan di terowongan setelah dua dilaporkan pada hari Rabu. Dua belas orang tewas pada Selasa malam di terowongan kereta bawah tanah Zhengzhou yang banjir.
Kerugian ekonomi langsung diperkirakan mencapai 13,9 miliar yuan (setara US$ 2 miliar), menurut Xinhua. Dikatakan total lebih dari 3.800 rumah runtuh di seluruh provinsi dan 920.000 orang dievakuasi dari rumah mereka.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...