Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Meluas, 44 Desa Terdampak
DEMAK, SATUHARAPAN.COM-Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, meluas akibat air sungai melimpas dan tanggul jebol. Dari sebelumnya ada 25 desa yang terdampak, meningkat menjadi 44 desa yang tersebar di delapan kecamatan.
"Kedelapan kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Demak ada tiga kelurahan, Sayung ada 12 desa, Mranggen lima desa, Karangawen empat desa, Dempet lima desa, Karanganyar dua desa, Wonosalam satu desa, dan Guntur ada 12 desa," kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, M. Agus Nugroho Luhur P, di Demak, hari Sabtu (16/3).
Banjir awalnya karena curah hujan tinggi pada hari Rabu (13/3) malam, sehingga mempengaruhi debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat, mengakibatkan beberapa daerah di Demak terdampak banjir. Tanggul sungai di Desa Menur, Kecamatan Mranggen yang juga jebol, sehingga mengakibatkan pemukiman warga terdampak.
BPBD bersama sejumlah pihak terkait juga sudah melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian, baik di balai desa, pondok pesantren, tempat ibadah, serta rumah warga. Data BPBD per 15 Maret 2024 pukul 19:00 WIB, jumlah warga yang mengungsi meningkat menjadi 2.163 orang dari sebelumnya hanya 499 jiwa.
Selain rumah warga , tercatat ada 73 sarana ibadah, 10 fasilitas kesehatan, 30 sarana pendidikan, dan 10 perkantoran juga terdampak banjir.
BPBD Demak membantu warga, termasuk menyiapkan dapur umum dan mengupayakan penyiapan kebutuhan para pengungsi, mulai dari tikar, kasur, selimut, obat-obatan, sembako, pakaian, serta air bersih.
Terkait tanggul jebol maupun limpas, ada upaya penanganan darurat, termasuk tanggul aliran Sungai Jeratun di Desa Tugu Ngemplik, Kecamatan Karanganyar, yang melimpas ke pemukiman warga di Desa Ketanjung. Juga upaya penguatan tanggul Sungai Wulan juga masih dilakukan demi mencegah tanggul jebol. (dengan Antara)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...