Banjir di Palangkaraya, Empat Orang Tewas Tenggelam, Satu Hilang
PALANGKARAYA, SATUHARAPAN.COM-Banjir yang terjadi di wilayah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menyebabkan lima orang warga tenggelam. Keempat warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sedangkan satu orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian oleh tim gabungan.
Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Balap Sipet, melaporkan peristiwa tenggelamnya kelima korban ini terjadi pada waktu dan lokasi yang berbeda.
“Sampai hari ini ada lima warga tenggelam. Empat warga sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian oleh tim gabungan di Sungai Kahayan,” kata Balap, hari Kamis (14/3).
Di antara kelima korban tersebut, dua di antaranya adalah anak-anak yang diduga tenggelam ketika bermain air pada saat air pasang. Bahkan satu korban yang masih dalam pencarian ini adalah satu dari sepuluh anak yang tenggelam saat bermain air. Sembilan anak berhasil diselamatkan, namun satu anak dinyatakan hilang diduga hanyut di Sungai Kahayan.
“Satu yang masih dalam pencarian ini sebenarnya dari 10 anak yang sedang bermain air saat pasang. Sembilan ditemukan namun yang satu ini diduga hanyut dan sekarang dalam pencarian,” kata Balap.
Bencana banjir yang terjadi di Kota Palangkaraya menurut keterangan Balap sudah terjadi tiga pekan. Dua kelurahan Sebaru dan Banturung menjadi wilayah yang pertama kali terdampak banjir akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang.
Kelurahan Sebaru dan Banturung terendam banjir selama hampir dua pekan lamanya. Namun kondisi sekarang ini sudah terpantau surut. Lokasi kedua kelurahan ini juga berada di dataran yang lebih tinggi.
"Ada dua kelurahan Sebaru dan Banturung yang mengalami penurunan tinggi muka air. Kelurahan ini ada di dataran tinggi, sehingga genangan sudah berangsur surut. Hampir dua minggu terendam dan saat ini sudah surut total,” kata Balap.
Banjir di wilayah lain kemudian terjadi pada hari Sabtu (9/3) dan masih terjadi hingga hari ini. Balap melaporkan hingga saat ini masih ada 16 kelurahan yang terendam banjir. Ke-16 kelurahan ini berada di bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang meluap karena limpasan debit air dari wilayah hulu yang berada di Kabupaten Gunungmas.
Disebutkan, wilayah yang terdampak banjir di Kota Palangkaraya meliputi 20 kelurahan di empat kecamatan. Sebanyak 6.333 KK atau 20.379 jiwa terdampak banjir. Data ini kemudian bertambah menjadi 6.954 KK atau 23.310 jiwa yang terdampak per hari ini, Kamis (14/3).
Sementara itu warga yang mengungsi ada sebanyak 239 KK atau 644 jiwa yang terbagi di tujuh titik lokasi. Warga pengungsi ini pada pagi hari akan kembali ke rumah masing-masing dan bekerja, namun ketika malam hari dan waktu makan akan kembali ke pengungsian.
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...