Banjir Longsor Garut-Sumedang Tewaskan 10 Orang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melaporkan banjir dan longsor di Garut dan Sumedang, Jawa Barat, menewaskan 10 orang, sementara tiga lainnya belum ditemukan.
“Hujan berintensitas tinggi dan berdurasi panjang, ditambah tingginya tingkat kerentanan telah menyebabkan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat," kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, hari Rabu (21/9)
Banjir bandang itu menerjang daerah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, Kabupaten Garut pada hari Rabu, pukul 01.00 WIB.
Meluapnya Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri secara cepat, kata dia, menyebabkan banjir bandang hingga ketinggian 1,5-2 meter.
Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Garut terdapat 8 orang tewas, 1 orang hilang, 4 orang luka berat, 26 orang luka ringan dan ratusan pengungsi.
Sutopo mengatakan pencarian dan penyelamatan korban masih terus dilakukan Tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat.
Ratusan pengungsi, lanjut dia, ditempatkan di kantor Korem. BPBD Provinsi Jawa Barat membantu penanganan darurat. Posko dan dapur umum telah didirikan. Bupati Garut menunjuk Dandim sebagai komandan tanggap darurat sementara pendataan masih dilakukan.
Menurut Sutopo, hujan deras sejak Selasa (20/9) pukul 19.00 WIB menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat.
Pukul 20.00 WIB banjir terjadi hingga setinggi lutut kemudian sekitar jam 23.00 WIB banjir setinggi 1,5-2 meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut.
“Ini menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis,” kata dia.
Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan terjadi longsor di Desa Cimareme, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (20/9) pukul 22.00 WIB.
“Longsor menimbun dua unit rumah. Dua orang ditemukan tewas dan diduga dua orang masih tertimbun longsor. Pencarian korban masih dilakukan,” kata dia.
Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat, kata Sutopo, memberikan pendampingan penanganan darurat BPBD Garut dan BPBD Sumedang. Kebutuhan mendesak saat ini adalah dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat. Beras dan makanan diperlukan untuk penanganan pengungsi.
“Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dari ancaman banjir dan longsor. Hujan akan terus meningkat hingga puncaknya Januari 2017 mendatang. La Nina, dipole mode negatif dan hangatnya perairan laut di Indonesia menyebabkan hujan melimpah, lebih besar dari normalnya sehingga dapat memicu banjir dan longsor,” kata dia. (Ant)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...