Banjir Melanda Beberapa Wilayah di Provinsi Aceh
ACEH, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah wilayah di Provinsi Aceh bagian utara dilanda banjir pada akhir pekan pertama Januari 2023. Genangan tak dapat dihindari setelah hujan lebat mengguyur beberapa kabupaten, seperti Aceh Timur, Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen. Banjir masih berlangsung hingga hari ini, Minggu (22/1).
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir merendam beberapa daerah di Kabupaten Aceh Timur pada hari Sabtu (21/1). Hujan deras yang terjadi sejak hari Jumat menyebabkan debit air Sungai Simpang Jernih meluap. Dua desa atau gampong, yaitu Desa Pante Kera dan Rantau Pajang, di Kecamatan Simpang Jernih terendam.
Sebanyak 104 KK terdampak dan lima KK mengungsi saat banjir dengan tinggi muka air 40 – 80 Cm menggenangi rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan potensi adanya peningkatan tinggi muka air.
Banjir di Pidie dan Pidie Jaya
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Pidie melaporkan hujan intensitas tinggi menyebabkan debit air beberapa sungai meluap pada hariJumat lalu (20/1). Sungai atau krueng yang dimaksud antara lain Krueng Tiro, Krueng Paloh, Krueng Lala, Krueng Rubee dan Krueng Rukoh.
Sejumlah desa atau gampong yang tersebar di 21 kecamatan terendam dengan tinggi muka air 30 hingga 70 Cm.
Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Pidie, Sakti, Kembang Tanjong, Peukan Baro, Indra Jaya, Padang Tiji, Grong-grong, Delima, Mutiara Timur, Mutiara Barat, Muara Tiga, Keumala, Titeu, Glumpang Tiga, Batee, Glumpang Baro, Simpang Tiga, Mila, Kota Sigli, Tiro dan Tangse.
Bencana ini mengakibatkan 1.095 KK atau 3.336 warga mengungsi sementara waktu. Pihak BPBD setempat masih terus melakukan pendataan warga terdampak banjir yang meluas ini. Sejauh ini tidak ada dampak korban jiwa.
Banjir juga terjadi di wilayah Kabupaten Pidie Jaya. Hujan intensitas tinggi mengguyur wilayah ini hingga debit air beberapa sungai meluap. BPBD Kabupaten Pidie Jaya menginformasikan Sungai Mereudu, Beuracan, Ulim dan Putu meluap pada hari Jumat (20/1) malam.
Delapan kecamatan terdampak di wilayah Pidie Jaya, yaitu Kecamatan Ulim, Panteraja, Bandar Dua, Meurah Dua, Meureudu, Bandar Baru, Trienggadeng dan Jangka Buya. Data sementara tercatat sebanyak 47 KK atau 90 warga mengungsi, sedangkan warga terdampak di sejumlah kecamatan tersebut mencapai 6.776 KK atau 17.628 warga, menurut BPBD.
Hingga hari Senin (23/1), pemerintah daerah dan warga diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. Potensi cuaca dengan intensitas tersebut berpeluang terjadi di wilayah yang saat ini terdampak banjir dan wilayah-wilayah lain di Provinsi Aceh.
Banjir di Bireuen
Banjir juga rendam delapan kecamatan yang berada di Kabupaten Bireuen, pada hari Sabtu (21/1), setelah hujan mengguyur wilayah tersebut. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat sebanyak 4.364 kepala keluarga atau 9.386 warga yang tinggal di delapan kecamatan terdampak banjir. 1.443 kepala keluarga atau 4.665 warga di antara mereka mengungsi ke tempat lebih aman.
Delapan kecamatan tersebut ialah, Kecamatan Peudada, Kecamatan Jeunib, Kecamatan Sp Mamplam, Kecamatan Peulimbang, Kecamatan Peusangan Selatan, Kecamatan Kota Juang, Kecamatan Samalanga dan Kecamatan Pandrah.
Banjir juga merendam 4.364 unit rumah warga dan delapan hektare sawah dengan ketinggian muka air bervariasi antara 25 hingga 100 Centimeter.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...