Bank Sampah Pancoran Pakai Aplikasi untuk Permudah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri RT 07/RW 04 Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan memanfaatkan aplikasi digital untuk memudahkan transaksi penjualan bank sampah.
Ketua Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri Trisa Gita Vianty mengatakan aplikasi ini dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi dari nasabah secara langsung.
"Sistem awal pencatatan masih manual, perhitungan secara manual, yang dicatat semua dilakukan setiap seminggu sekali. Karena sudah mulai banyaknya anggota kami, hampir 95 persen warga di lingkungan kami sudah menjadi nasabah, di situlah kami mulai membentuk aplikasi, yang sifatnya untuk memudahkan pencatatan secara real," kata Gita, Jakarta, dikutip Senin (20/6).
Gita menambahkan kalau aplikasi yang sudah dirilis sejak Januari 2022 ini, bisa mempermudah mencatat transaksi penjualan lebih detail dan juga terperinci.
Lebih lanjut, transaksi akan otomatis dicetak dalam bentuk struk lengkap dengan nominal harga sampah hingga akumulasi nilai yang ditabung nasabah.
Jika nasabah memilih untuk tidak menabung transaksi setelah transaksi, maka mereka bisa mengambil uang kapan saja.
Kemudahan transaksi ini membuat warga bisa menilai sampah menjadi berharga sehingga bisa sadar untuk memilih sampah yang bisa diubah menjadi rupiah, kata Gita.
Sementara itu, Lurah Pancoran Isno mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung inovasi bank sampah ini.
Dirinya menyebut, Bank Sampah Bina Cerdas Mandiri dapat menjadi proyek pilot untuk wilayah lain dalam manajemen sampah secara digital.
Ismo mengatakan kalau bank sampah tidak butuh lahan besar dan tidak menumpuk di satu lokasi sehingga warga mudah untuk memilah sampah di rumah.
"Total sampah yang terkumpul di sini mencapai 250 sampai 600 kilogram dalam seminggu. Sampah yang dikumpulkan sampah anorganik. Di sini juga bank sampah bersifat mobile, jadi tidak menumpuk di satu lokasi, tidak butuh lahan besar, sehingga warga dapat memilah sampah di rumah masing-masing," tandasnya.
DKI Jakarta mengajak warganya memilah sampah rumah tangga dalam program Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah pada 20-25 Juni 2022.
Gerakan tersebut mengaktifkan fungsi bidang pengelolaan sampah di tingkat Rukun Warga (RW) sehingga akan terwujud pengurangan sampah dari sumbernya, termasuk rumah tangga.
DKI Jakarta mempunyai Pergub 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga. Aturan itulah yang mendasari program Gerakan Jakarta Sadar Sampah.
Program itu melibatkan 2.743 RW di seluruh Jakarta. Gerakan itu diharapkan dapat diterapkan juga di wilayah lain sehingga sampah yang sebelumnya dianggap terbuang menjadi barang bernilai ekonomi.
Gerakan itu akan secara signifikan mengurangi volume sampah per hari yang dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang mencapai sekitar 8.000 ton per hari.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...