Bank Sentral Rusia Turunkan Suku Bunga Menjadi 8%
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Bank sentral Rusia memangkas suku bunga utamanya, pada hari Jumat (22/7), hanya sebulan setelah menurunkannya sebelum mengirim pasukan ke Ukraina.
Dikatakan inflasi mereda sebagian karena permintaan konsumen turun. Bank menurunkan suku bunga utamanya sebesar 1,5 poin persentase, menjadi delapan persen.
Dikatakan "pada Mei-Juli, inflasi secara bertahap melambat" karena "penguatan Rubel dan koreksi harga barang-barang yang telah naik dari harga sebelumnya."
Rusia telah menaikkan suku bunga setinggi 20 persen setelah operasi militer 24 Februari di Ukraina dan sanksi Barat yang sebagai konsekuensinya yang membatasi transaksi dengan bank, individu, dan perusahaan Rusia.
Sebagai sanksi dan keluarnya perusahaan Barat dari Rusia telah menyebabkan isolasi ekonomi global, bank sentral telah berhasil menstabilkan mata uang dan sistem keuangan dengan mencegah uang meninggalkan Rusia, dan memaksa eksportir untuk menukar sebagian besar pendapatan asing mereka ke dalam rubel.
Kepala bank sentral, Elvira Nabiullina, mengatakan pada konferensi pers hari Jumat bahwa situasi dengan masuknya mata uang asing dalam bentuk tunai ke negara itu diperkirakan tidak akan membaik dalam waktu dekat.
Dia menambahkan bahwa pembatasan yang diperkenalkan pada Maret akan diperpanjang pada September, khususnya batas 10.000 dolar AS mata uang asing yang dapat diambil dari rekening bank secara tunai per bulan.
Nabiullina, bagaimanapun, menambahkan bahwa "bahkan dalam skenario yang paling apokaliptik" uang tunai akan terus beredar di negara itu. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...