Bantu Nyontek, Polisi India Tangkap 1000 Orang
BIHAR, SATUHARAPAN.COM - Seribu orang lebih telah ditangkap di negara bagian Bihar, India timur, setelah muncul laporan kecurangan terang-terangan dalam sebuah ujian sekolah.
Orang tua dan para siswa, dalam foto yang telah mempermalukan India, tampak memanjat dinding sekolah untuk menyampaikan jawaban soal ujian kepada anak-anak maupun kerabat mereka yang sedang mengikuti ujian.
Banyak dari mereka yang ditangkap itu adalah orang tua murid. Setidaknya 750 siswa telah dikeluarkan.
Pimpinan polisi Bihar, Gupteshwar Pandey mengatakan lebih dari 1.000 orang telah ditangkap dan dimasukkan penjara, namun belum secara resmi dituduh melakukan tindak pidana.
Mereka akan diwajibkan membayar denda mulai dari 2.000 rupee (sekitar Rp 500 ribu) hingga puluhan ribu rupee, tergantung keterlibatannya dalam kecurangan.
"Lebih dari 1.000 orang ditahan, setengah dari mereka adalah orang tua dan guru sementara separuh lainnya terdiri dari teman-teman dan kerabat," kata Pandey pada AFP Minggu (22/3). "Lima puluh persen telah dibebaskan tapi saya percaya yang lainnya masih mungkin di penjara."
"Kami tidak memperlakukan mereka dengan keras atau penjahat profesional. Itu sebabnya kami membebaskan mereka. Tujuan kami supaya mereka tahu bahwa mereka telah melakukan pelanggaran serius," kata Pandey.
Dia menambahkan bahwa dua polisi juga ditangkap dan sepuluh lainnya telah dipecat dari kepolisian karena turut terlibat kecurangan itu.
Ditaksir ada 1,4 juta siswa yang mengikuti ujian kelulusan di Bihar dan tes ini dianggap penting dalam mendapatkan peluang karier di masa depan.
Pihak berwenang sangat malu dengan kecurangan ini. Wartawan BBC Jill McGivering yang melaporkan kasus ini, mengatakan kejadian tersebut telah mendatangkan ejekan di media sosial.
Siswa terlihat menyalin jawaban dari lembar catatan yang diselundupkan, dan polisi dibujuk serta disuap untuk pura-pura tidak melihat kejadian.
Kecurangan dalam ujian dilaporkan umum di Bihar tapi jarang terlihat pada skala sebesar ini.
Seorang pejabat memperingatkan orang tua bahwa mereka merugikan anak mereka sendiri dengan membantu mereka menipu.
Selain melakukan penangkapan atas mereka yang membantu siswa melakukan kecurangan, ujian telah dibatalkan di empat tempat.
Ketua Menteri Bihar, Nitish Kumar, mengutuk kecurangan tetapi mengatakan foto-foto yang beredar tidak merupakan gambaran keseluruhan negara itu.
Ia memperingatkan orang tua bahwa membantu anak-anak mereka menipu hanya akan menyakiti mereka dalam jangka panjang.
Kecurangan terang-terangan ini bukan pertama kalinya terjadi di Bihar, sebelumnya tahun lalu lebih dari 1.600 siswa didiskualifikasi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...