Loading...
INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan 20:00 WIB | Sabtu, 16 Mei 2015

Bantuan bagi Pengungsi Myanmar dan Bangladesh Mengalir

Rombongan pengungsi Myanmar dan Bangladesh mendarat di Langsa, Aceh, Jumat (15/05). (Foto: bbc.co.uk)

LANGKAT, SATUHARAPAN.COM  - Bantuan untuk para pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, kini terus mengalir termasuk bantuan medis untuk pengungsi yang sakit.

Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, dr Hasbi, di Pangkalan Susu, Sabtu, mengatakan, puluhan pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh yang sakit kini dirawat di puskesmas setempat.

Mereka itu, katanya, menderita dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, patah tulang, maupun luka-luka. Mereka ada yang mendapat infus, dijahit lukanya yang robek atau pengobatan sesuai penyakitnya.

"Ada 25 pengungsi Myanmar dan Bangladesh yang jatuh sakit dirawat di puskesmas Pangkalan Susu. Kita berusaha melakukan pertolongan cepat untuk para pengungsi asal kedua negara itu di Puskesmas ini," kata Hasbi.

Setelah kondisi mereka membaik, menurut dia, para pengungsi tersebut akan disatukan kembali dengan para pengungsi lainnya di anjungan kantor Kecamatan Pangkalan Susu.

Sementara itu, seorang warga Pangkalan Susu, Hendi Permana, mengatakan warga kini terus mengalirkan berbagai bantuan untuk para pengungsi, seperti makanan, pakaian, selimut, maupun berbagai bantuan lainnya.

"Warga di sini terus berdatangan mengirimkan bantuan buat para pengungsi yang ditampung di Kantor Kecamatan Pangkalan Susu," katanya.

Selain bantuan dari warga, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Langkat juga sudah tiba seperti air mineral, makanan, danfasilitas dapur umum.

Seperti diketahui 96 pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh terdampar di perairan Pangkalan Susu. Mereka ditemukan oleh nelayan setempat pada Jumat (15/5) sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka sempat terkatung-katung selama 3 bulan 10 hari di laut lepas hingga ditemukan para nelayan.

Informasi yang dihimpun dari para pengungsi menyebutkan bahwa mereka mengungsi dari negaranya sekitar 900 orang dengan menggunakan 13 perahu tongkang. (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home