Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:14 WIB | Rabu, 15 November 2023

Bantuan Militer Jerman Tahun 2024 untuk Ukraina Menjadi 133 Triliun

Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, dan Carsten Breuer (kiri), Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Jerman, memeriksa pengawal kehormatan dalam upacara peringatan 68 tahun berdirinya angkatan bersenjata Bundeswehr Jerman di Kementerian Pertahanan di Berlin pada 12 November 2023. (Foto: AFP)

BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Menteri Pertahanan Jerman pada hari Minggu (12/11) mengumumkan Berlin akan menggandakan bantuan militernya pada tahun 2024 untuk Ukraina yang dilanda perang, yang sedang berjuang untuk mengusir pasukan pendudukan Rusia, menjadi 8 miliar euro (setara Rp 133 triliun).

“Ini adalah sinyal kuat bagi Ukraina, menunjukkan bahwa kami tidak menyerah” ketika perhatian internasional terfokus pada perang Israel-Hamas, kata Boris Pistorius kepada saluran televisi ARD.

Ukraina secara konsisten menuntut bantuan militer yang lebih besar dari sekutu Baratnya, namun serangan balasan yang dilancarkan tahun ini gagal mengusir pasukan Rusia yang bercokol di selatan dan timur negara tersebut.

Peningkatan dana tersebut merupakan respons terhadap pengalaman tahun ini, “yang menunjukkan bahwa jumlah yang direncanakan dengan cepat habis,” kata Pistorius.

Pemerintahan koalisi Kanselir Olaf Scholz mencapai kesepakatan untuk menggandakan paket bantuan awal, yang sebagian besar terdiri dari peralatan militer, dan keputusan tersebut akan disetujui secara resmi dalam pemungutan suara oleh anggota parlemen.

Jerman telah menjadi salah satu pendukung utama Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran pada Februari tahun lalu, yang memasok 22 miliar euro (setara Rp 370 triliun) dalam bentuk bantuan kemanusiaan, keuangan, dan militer.

Namun mereka menolak pengiriman rudal Taurus jarak jauh yang diminta Kiev, karena khawatir rudal tersebut akan digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home