Barang Buatan Tiongkok Paling Banyak Diimpor Januari-Maret
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Nilai impor Indonesia selama Maret mencapai 12,58 miliar dolar AS atau naik 9,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Namun jika dibandingkan dengan impor pada kurun yang sama tahun lalu yang tercatat 14,52 miliar dolar AS, nilai total impor Maret turun 13,39 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin di Jakarta, Rabu (15/4).
Selama Januari-Maret, barang impor nonmigas paling banyak datang dari Tiongkok (7,46 miliar dolar AS atau 24,37 persen), Jepang (3,70 miliar dolar AS atau 12,10 persen), dan Thailand (2,13 miliar dolar AS atau 6,97 persen).
Nilai impor nonmigas selama kurun itu 10,31 miliar dolar AS atau naik 5,32 persen dibandingkan bulan Februari dan turun 2,07 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014.
Penurunan impor nonmigas terbesar selama Maret terjadi pada golongan besi dan baja (0,03 miliar dolar AS atau 4,46 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada golongan mesin dan peralatan mekanik (0,26 miliar dolar AS atau 14,86 persen).
Sementara nilai impor migas Maret mencapai 2,27 miliar dolar AS atau naik 31,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya tapi turun 43,22 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu.
Secara kumulatif nilai impor Januari-Maret 2015 mencapai 36,70 miliar dolar AS atau turun 15,10 persen dibanding periode yang sama 2014.
Nilai impor migas tercatat total 6,10 miliar dolar AS (turun 44,53 persen) dan nilai impor nonmigas 30,60 miliar dolar AS (turun 5,05 persen).
Nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama kurun waktu itu berturut-turut turun 14,32 persen; 16,22 persen; dan 10,31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...