Barat: Ukraina Berhak Serang Logistik di Wilayah Rusia
Sekjen PBB: Perang tidak akan berakhir kecuali Rusia memutuskan menghentikan konflik.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Perang Ukraina-Rusia tidak akan berakhir sampai Rusia memutuskan untuk mengakhiri konflik, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada CNN pada hari Rabu (27/4).
Sehari sebelumnya, Guterres melakukan perjalanan ke Moskow untuk pertemuan pribadi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Guterres tiba di Ukraina pada hari Rabu dan bertemu dengan Presiden Zelensky dan melakukan perjalanan ke Bucha dan Irpin, dan mengatakan di Twitter bahwa timnya akan "melanjutkan pekerjaan kami untuk memperluas dukungan kemanusiaan" ke Ukraina dan "mengamankan evakuasi warga sipil."
Negara-negara Barat secara terbuka menyerukan Ukraina untuk menyerang Rusia, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Maria Zakharova, mengatakan pada hari Kamis (28/4), menambahkan bahwa Barat harus menganggap serius Moskow ketika mengatakan serangan di wilayah Rusia akan menghasilkan tanggapan.
Rusia melaporkan serangkaian ledakan di selatan negara itu dan kebakaran di gudang amunisi pada hari Rabu, yang terbaru dalam serentetan insiden yang digambarkan seorang pejabat tinggi Ukraina sebagai balasan dan "karma" atas invasi Moskow.
Inggris mengatakan Ukraina dapat menyerang logistik Rusia, agar tidak mungkin menggunakan senjatanya, kata Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, pada hari Kamis (28/4). Dikatakan bahwa akan sah bagi pasukan Ukraina untuk menargetkan logistik Rusia tetapi mereka tidak mungkin menggunakan senjata Inggris.
Moskow menuduh London memprovokasi Ukraina untuk menyerang sasaran di Rusia, dengan mengatakan akan ada "tanggapan proporsional" segera jika itu berlanjut.
"Jika Ukraina memang memilih untuk menargetkan infrastruktur logistik untuk tentara Rusia, itu akan sah menurut hukum internasional," kata Wallace kepada BBC TV.
Dia mengatakan senjata jarak jauh tidak mungkin datang dari Inggris, karena pasukan Ukraina cenderung menggunakan peluncur bergerak sementara tentara Inggris akan mengirimkannya dari udara atau laut.
Kepala komite energi parlemen Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa Ukraina memiliki cukup gas dan listrik untuk memenuhi kebutuhannya saat ini tetapi dia kurang yakin akan dapat melakukannya pada akhir musim gugur.
"Saat ini kalau bicara volume gas, kita sudah cukup. Gas yang kita konsumsi lebih sedikit dari yang diproduksi dan bahkan saat ini gas dipompa ke fasilitas penyimpanan bawah tanah," kata Andriy Herus di televisi nasional. "Hal yang sama berlaku untuk listrik."
Dia menambahkan: "Ada cukup sumber daya gas dan listrik di negara ini."
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengomentari pernyataan tentang mempersenjatai Ukraina dari Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengatakan pada hari Kamis bahwa memberikan senjata berat kepada Kiev akan mengancam keamanan benua Eropa.
Evakuasi Korban
Sekitar 67.000 orang dievakuasi dari Ukraina pada hari Rabu, sembilan ribu lebih banyak dari pada Selasa.
Operasi Pasukan Gabungan Ukraina pada hari Kamis memperbarui bahwa pasukan mereka telah menghancurkan lima tank, satu sistem artileri, tiga pesawat tak berawak Orlan-10 dan 21 unit peralatan lapis baja.
Secara keseluruhan, korban Rusia sejak awal invasi termasuk 22.800 personel, 970 tank, 431 sistem artileri, 72 sistem anti-pesawat tempur, 155 helikopter, 1.688 kendaraan, 76 tangki bahan bakar dan delapan kapal, menurut pembaruan Kamis pagi oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...