Basarnas: Proses Evakuasi Korban Aviastar Delapan Jam
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM – Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan, proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Twin Otter Aviastar di ketinggian sekitar 7.000 kaki (lebih kurang 2.133 meter) di Desa Ulusalu, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulsel, memerlukan waktu evakuasi sekitar delapan jam.
"Evakuasi tetap menggunakan empat helikopter, hanya saja untuk bisa sampai di lokasi jatuhnya pesawat itu memang harus menempuh perjalanan darat sekitar delapan jam," ujar Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Brigen TNI (Mar) Ivan Ahmad Rizki Titus di Makassar, Selasa (6/9), menggambarkan medan berat yang harus dijangkau menuju lokasi jatuhnya pesawat.
Evakuasi korban Aviastar akan dilakukan menggunakan tandu setelah dimasukkan dalam kantung jenazah yang telah dipersiapkan.
"Dari Desa Ulusalu, personel jalan kaki lagi, tidak bisa naik mobil ke Desa Gamaru, karena memang daerah pegunungan. Itu memakan waktu sekitar waktu empat jam. Kemudian lanjut lagi pendakian di ketinggian 7.000 kaki atau dua kilometer lebih juga butuh waktu empat jam," katanya.
Sebelumnya, pada pencarian di hari kedua, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyebutkan pencarian pesawat Twin Otter Aviastar yang hilang kontak sejak Jumat, (2/10) diperhadapkan pada medan yang sangat berat.
"Situasi medan berat, 80 persen pegunungan, tebing cukup curam, hutan lebat, dan tidak berpenghuni sehingga yang cocok memang hanya menggunakan helikopter," katanya.
Ia mengatakan pesawat Aviastar yang ditemukan oleh Kapolres Luwu AKBP Adex Yudiswan bersama warga dan tim SAR gabungan itu sudah hancur.
Perwira tinggi ini menyatakan telah berangkat ke lokasi penemuan pesawat tersebut untuk melihat langsung.
Pesawat Aviastar hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/15). Pesawat tersebut mengangkut tiga kru dan tujuh penumpang.
Pesawat jenis PKBRM/DHC6 milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 diterbangkan oleh Capt Iri Afriadi dengan Co Pilot Yudhistira serta teknisi Sukris. Sementara tujuh penumpang lainnya yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M Natsir, Afif (bayi 1 tahun), Raya Adawiah (balita 3 tahun).(Ant)
K-Popers Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ratusan penggemar K-Pop atau yang akrab disebut K-Popers ikut turun dalam...