Basuki Beri Tenggat Waktu Monorel Dua Bulan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberi tenggat waktu pihak PT Jakarta Monorel (JM) dua bulan untuk menyelesaikan urusan administrasi.
Seperti sudah habis kesabarannya terhadap pihak Ortus Holdings, pemegang saham PT JM, sebelumnya Basuki telah melayangkan surat ke PT JM sekitar pertengahan Mei lalu, untuk meminta keterangan terkait soal modal, soal arsitektur khususnya stasiun yang dikatakan perlu 3-4 lantai tingginya, termasuk kebutuhan tiang yang akan dibangun dan berapa luas lahan jalan yang akan diambil. Akan tetapi ia merasa tidak puas dengan jawaban PT JM.
“Kan dari sisi arsitektur harus diperkirakan, kalau terbengkalai lagi bagaimana? Kita putuskan kasih surat dan kasih waktu dua bulan untuk melengkapi jawaban dia,” kata Basuki di Balai Kota, Jumat (6/6).
Kalau tidak bisa memenuhi tenggat waktu, lanjutnya, dia putuskan berarti PT JM tidak sanggup melaksanakan proyek monorel. Pasalnya, hal-hal detil seperti itu yang tidak pernah mau dibuka PT JM, seperti dituturkan Basuki.
“Bisa tidak satu tiang kontrol bangunan yang begitu tinggi, kalau di jalan mau berapa meter jarak satu tiang ke tiang lain? Bisa bayangkan tidak satu stasiun 150 meter panjangnya, ada bangunan stasiun, tidak mungkin kan satu tiang. Kalau mereka mau dua tiang, mau ngangkang seperti apa? Seluruh jalan? Berarti semua jalan ditutupi 150 meter dong,” urai Basuki agaknya geram.
Lebih lanjut dia ungkapkan, Tanah Abang, Jakarta Pusat diminta PT JM untuk dibangun depo. Padahal sulitnya mencari lahan seluas 250.000 m2 di Tanah Abang untuk keperluan pembangunan depo.
“Mau bikin depo atau stasiun begitu besar, lebarnya bisa lebih 2,5 meter. Di Tanah Abang ada jalan sebesar itu tidak? Dia bisa menggusur banyak hal,” tandas Basuki.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...