Basuki: Bus Gratis Lebih Tepat Dibanding Kebijakan Mobil Murah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kebijakan pemerintah pusat (Kemenperin) menerapkan Low Cost Green Car (LCGC) atau disebut kebijakan mobil murah, dinilai kurang tepat oleh wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Ia lebih setuju jika pemerintah menerapkan fasilitas subsidi bus, sehingga bisa mengurangi kemacetan Jakarta.
“Di Ibukota nggak ada subsidi minyak, kita (pemerintah) subsidi bus. Armadanya gratis tapi tidak ada subsidi minyak (BBM). Itu baru fair dan seimbang. Jika harga minyak murah, orang akan terus membeli kendaraan bermotor. Yang betul subsidi harga bensin dicabut dan dikasih ke bus gratis,” kata Basuki seperti dilansir dari beritajakarta.com (16/9).
Ia mengatakan, pemberian fasilitas bus gratis merupakan salah satu program subsidi yang tepat dibandingkan mengeluarkan kebijakan mobil murah yang ternyata tetap memakai energi minyak tidak terbarukan.
Pengadaan bus merupakan solusi jangka pendek yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta. “Secara otomatis Jakarta itu pasti akan tambah macet. Kami akan atasi dengan bus gratis, sistem zonasi parkir dan kita juga ada ERP (Electronic Road Pricing).”
“Kita sedang mempersiapkan 400 bus unit armada bus sedang yang akan beroperasi pada November mendatang,” jelasnya.
Selain pencabutan subsidi minyak, pihaknya juga akan menerapkan kebijakan pentarifan jalan hingga penetapan wilayah parkir dengan tarif berjenjang. Hal ini dilakukan untuk mendukung bus gratis.
Basuki menjelaskan, penetapan tarif parkir di Ibukota tak sembarangan dibuat mahal, melainkan sesuai zonasi. Sedangkan tarif parkir di pinggiran Jakarta dibuat murah agar warga mau memarkir kendaraan miliknya dan naik angkutan umum saat memasuki kota Jakarta.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...