Basuki: Kita Buktikan Mampu Gelar Asian Games 2018
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM, – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku optimis Kota Jakarta mampu menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Asian Games pada 2018 mendatang.
Hal tersebut disampaikannya secara langsung usai menghadiri acara pembukaan Asian Games XVII di Kota Incheon, Korea Selatan pada Jumat (19/9) lalu.
"Persiapan kita untuk menjadi tuan rumah nanti harus kita jadikan sebagai beban yang baik. Kita buktikan kalau kita mampu," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (21/9).
Menurut dia, terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah kompetisi olahraga internasional tersebut, yaitu pada 1962. Oleh sebab itu, pada 2018 nanti, dia berharap Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik dalam penyelenggaraan Asian Games selanjutnya.
"Terakhir kali jadi tuan rumah tahun 1962, dan 56 tahun kemudian kita baru mau jadi tuan rumah lagi. Maka dari itu, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Tunjukkan kalau Indonesia sudah berubah," ujar Basuki.
Setelah menyaksikan secara langsung acara pembukaan Asian Games 2014 di Korea Selatan beberapa hari lalu, dia pun mengaku optimis Jakarta mampu menampilkan pertunjukan yang tidak kalah meriah.
"Sebetulnya, menurut saya, masih lebih meriah waktu Asian Games di Guangzhou (Tiongkok). Tapi memang yang di Korea itu pakai teknologi dan efek yang luar biasa, ada semacam proyektor dengan lampu-lampu besar, bagus sekali. Namun saya optimis Jakarta bisa lebih meriah dan lebih baik lagi dari itu," tutur Basuki.
Tiga Kota
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Roy Suryo mengatakan Jakarta, Palembang dan Bandung, akan menjadi enyelenggara Asian Games 2018.
"Alhamdulillah sudah ada kepastian Indonesia menjadi host country, karena ada tiga kota yang jadi penyelenggara yaitu Jakarta, Palembang (Sumatera Selatan) dan Bandung (Jawa Barat). Perwakilan Jawa Barat sayangnya tidak bisa hadir karena berhalangan," kata Roy.
Ia mengatakan sebagai host country, ada persyaratan bahwa Ibu Kota DKI Jakarta harus dilibatkan dalam penyelenggaran Asian Games 2018.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) akan jadi tempat pembukaan, sedangkan penutupan akan digelar di Stadion Jakabaring, Palembang.
Penentuan tiga kota penyelenggara merupakan pertimbangan karena Komite Olimpiade Asia (OCA) tidak memperkenankan Indonesia untuk membangun venue baru, terkecuali bisa selesai paling lambat pada 2016.
Alasannya yakni karena proses penilaian oleh perwakilan OCA atas area yang akan digunakan dimulai pada 2016 sehingga disarankan tidak membangun venue baru.
"Ini untuk menghindari kejadian di Incheon di mana wali kota sebelumnya sangat mendukung acara Asian Games, tapi wali kota yang saat ini menjabat tidak begitu mendukung acara ini sehingga banyak venue yang terbengkalai. Makanya OCA sudah wanti-wanti agar Indonesia tidak membangun venue baru," ujar Roy.
"Oleh karena itu pula GBK akan direnovasi dan dipastikan sudah selesai pada 2016," kata Menpora.
Dia mengatakan DKI Jakarta dipastikan akan membangun satu velodrome untuk arena balap sepeda. Arena itu juga dipastikan akan rampung sebelum 2016.
Sementara Palembang yang berpengalaman menjadi tuan rumah SEA Games 2011 dan Islamic Solidarity Games 2013 akan berbenah diri.
"Kalau di Bandung, Stadion Gedebage atau Bandung Lautan Api akan dibangun intersection dengan ujung tol Padalarang-Cileunyi. Itu juga sudah ditinjau, jadi mudah-mudahan lancar," ucap Roy. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...