Basuki Luncurkan Go-Busway dan Qlue Transit
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meluncurkan fitur Go-Busway dan aplikasi Qlue Transit. Keduanya dapat memudahkan penumpang untuk mengakses bus Transjakarta.
Peluncuran ini atas kerjasama PT Transjakarta dengan tiga perusahaan, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Go-Jek Indonesia, dan PT Terralogiq (Qlue).
Basuki mengaku senang permintaannya direspon dengan cepat. Permintaan pembuatan aplikasi ini disampaikan Basuki pada enam bulan lalu. "Ini enam bulan dari pesanan saya, jadi Gubernur di Jakarta itu lebih gampang daripada Bupati. Kalau saat jadi Bupati kita minta selama enam bulan juga nggak ada yang ngerjain," kaat Basuki, saat meluncurkan fitur Go-Busway dan aplikasi Qlue Transit di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/10).
Dikatakan Basuki, ini adalah bentuk kerjasama yang baik. Karena fitur dan aplikasi ini memudahkan warga Jakarta dalam menggunakan bus Transjakarta. "Kita akan membuat orang Jakarta lebih baik, nyaman, dan aman. Selain itu juga membuat kami sendiri dipaksa untuk bekerja lebih baik," katanya.
Fitur Go-Busway mengintegrasikan layanan Transjakarta dengan mitra pengendara Go-Jek Indonesia, untuk memberikan kemudahan bagi semua pemakai jasa transportasi Transjakarta. Fitur Go-Busway bisa dilihat melalui aplikasi Go-Jek.
Fitur ini dapat digunakan masyarakat pengguna aplikasi Go-Jek untuk melacak nomor dan arah bus Transjakarta secara real time, mengetahui lokasi semua bus Transjakarta secara realtime, memberikan informasi estimasi waktu kedatangan bus di tiap-tiap halte Transjakarta, serta memesan layanan Go-Jek dari dan ke halte bus Transjakarta yang dipilih.
Sementara, untuk benar-benar mengintegrasikan layanan Transjakarta dengan platform Jakarta SmartCity, dibuat juga aplikasi informasi transportasi bernama Qlue Transitâ. Dengan menggunakan Qlue Transit, masyakarakat bisa mengetahui posisi dan kondisi kepadatan penumpang di dalam bus-bus serta halte bus Transjakarta diseluruh wilayah Jakarta.
Masyarakat pun bisa tahu nomor dan arah tujuan bus, hingga kondisi jalan pada saat itu.
Aplikasi yang berbasis google dan waze ini adalah aplikasi Crowd-Sourcing di mana para penumpang dan petugas Transjakarta baik yang berada di dalam bus maupun halte dapat memberikan update informasi secara realtime.
Semakin banyak yang mengunduh dan berinteraksi akan semakin akurat dan beragam informasinya.
“Qlue sudah hadir lebih dahulu sebagai media sosial pelaporan dari warga. Sekarang melalui Qlue Transit, kami ingin membantu masyarakat untuk bisa memantau transportasi umum,” kata Rama Raditya CEO PT Terralogiq, yang merupakan pengembang aplikasi Qlue dan Qlue Transit.
Untuk tahap awal, baik fitur Go-Busway maupun Qlue Transit baru tersedia dalam versi beta di platform Android dengan live tracking dari Koridor 1, 2, 6, 8, 9, 10, 11, dan koridor 12. Dalam beberapa minggu ke depan fitur-fitur ini akan dapat segera diunduh di Apple Store.
Layanan Transjakarta Dapat Dilaporkan Melalui Qlue Transit
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta, telah meluncurkan aplikasi Qlue Transit dan Qlue Go-Busway. Aplikasi tersebut akan memudahkan masyarakat mengetahui perjalanan bus Transjakarta. Tidak hanya itu, penumpang juga bisa melaporkan berbagai hal terkait dengan operasional Transjakarta.
CEO PT Terralogiq, Rama Raditya yang merupakan pengembang aplikasi Qlue dan Qlue Transit mengatakan, laporan dari masyarakat nantinya akan langsung ditindaklanjuti. Karena aplikasi ini serupa dengan Qlue yang digunakan untuk memantau kinerja lurah dan camat.
"Melalui aplikasi ini kita juga bisa lapor kalau ada halte rusak, AC panas. Jadi laporan soal Transjakarta bisa juga lewat Qlue Transit sekarang, tapi harus diunduh dulu karena aplikasinya sengaja kita pisahkan," kata Rama, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/10).
Saat ini, aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak 5.000 kali dan diperkirakan akan terus terus bertambah. Karena jumlah pengguna bus Transjakarta cukup banyak. Pihaknya terus melalukan sosialisasi mengenai keberadaan aplikasi ini di setiap halte Transjakarta.
Rama mengaku, sengaja memisah aplikasi yang melaporkan kinerja lurah dengan layanan Transjakarta ini. Sehingga penanganannya bisa lebih fokus. Terlebih untuk aplikasi Qlue sebelumnya telah berjalan dengan baik. "Biar lebih fokus makanya kita memisah aplikasinya," katanya.
Namun kata Rama, warga hanya bisa melaporkan kondisi bus Transjakarta atau halte jika warga tersebut berada di lokasi. Sementara jika sedang tidak berada di lokasi maka laporan tidak bisa dilakukan. "Jadi kejadian yang dilaporkan harus benar-benar terjadi. Mereka tidak bisa berbohong," katanya.
Selain itu, ada keterangan halte dan juga bus-bus yang sedang melaju. Hal itu bisa terlihat dalam peta seperti yang ada di Google Map. Inovasi yang berbeda terletak pada warna-warna arus yang digunakan.
Jika bus Transjakarta tidak dipenuhi banyak penumpang, maka akan berwarna hijau. Bus yang sudah hampir penuh, maka informasi ditunjukan dengan warna kuning. Sementara informasi menunjukkan warna merah, artinya bus sudah penuh.
Seperti diketahui, masyarakat sebelumnya hanya bisa melaporkan kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melalui aplikasi Qlue. Dalam aplikasi tersebut juga bisa diketahui kecamatan dan kelurahan mana yang memiliki predikat paling baik dalam hal pelayanan. (beritajakarta.com)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...