Basuki: Saya Bukan Musuh Islam
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa dirinya bukan musuh Islam seperti yang disebarkan oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang mendemo dirinya.
“Ada isu Ahok musuh islam, bagaimana mungkin saya bisa jadi bupati di daerah yang 93 persen muslim, dan DPRDnya 55 persen dikuasai fraksi Bulan Bintang (Belitung Timur). Sekarang saya mengutip dari adik saya yang kini menjabat di Belitung Timur, kekuasaan itu diberikan atas kehendak Tuhan, Kun Fayakun, apa pun jadi. Kalau Tuhan mau jadi presiden, tidak ada orang yang bisa menghalangi,” kata Basuki dalam sambutannya di pembukaan Raperda Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta di Balai Agung, Kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (12/11).
Basuki mengaku sengaja cerita seperti ini dengan harapan para ulama bisa membantu kinerja Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki dan tidak lagi mempertentangkan persoalan ini.
“Bapak saya mengajarkan kalau saya mau bantu masjid tidak apa-apa, nanti pahalanya dari situ mengalir terus. Jadi misalnya bantu fondasi, itu akan dipakai terus tidak diganti-ganti," lanjut dia.
Terkait dengan dideklarasikannya Koalisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta kemarin (11/11), menurut Basuki hal ini seperti merebut urusan DPR (pusat) dan dibawa ke Jakarta.
“Bapak ibu tahu konsekuensinya apa sekarang? Kita tidak punya alat kelengkapan DPRD sampai hari ini. Jakarta memalukan tidak punya alat kelengkapan DPRD, kalau tidak punya komisi membahas masalah, bagaimana? Semuanya dirapimkan, lucu Jakarta ini,” ucap dia.
Basuki berpendapat, ketika bicara orang beragama, orang yang ber-Tuhan tidak ada yang mau menyusahkan rakyat. Sayangnya hal ini terjadi di DPRD sampai hari ini.
“Kami hanya peduli untuk kerja menggunakan anggaran mendahului, tahun depan sama saja kerja biasa. Nah jadi mohon maaf bapak ibu jangan mikir saya jagoan, itu cuma dalam film kungfu silat. Tapi bagi saya, tolonglah fitnah-fitnah seperti itu tidak sesuai ajaran agama manapun, menyebarkan yang saya tidak lakukan. Jadi bapak ibu jangan merasa saya musuh Islam,” tegas Basuki.
Menurut dia, Islam Rahmatan Lil Alamin itu nyata di Indonesia. Maka, kalau ada perilaku anarkis di sini, kata dia, hanya merusak nama Islam.
“Itu bukan Front Pembela Islam, tapi front perusak Islam karena mempermalukan umat Islam. Saya bukan mau rasis bicara seperti ini,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia ingin di setiap kecamatan ada masjid yang menjadi tempat pelatihan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran), supaya anak-anak yang mengimani ajaran Islam tidak ada yang buta Al-Quran. Lebih dari itu, ia mengharapkan tidak akan ada anak yang salah menafsirkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan masyarakat yang pluralis ini, dengan melakukan perilaku anarkis yang ingin menghancurkan umat non-Muslim.
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...