Batik Fractal Kisahkan Bonghwang Jinju dalam Tiga Desain
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jenama batik buatan tangan yang menggabungkan seni dengan teknologi Batik Fractal berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jinju, Korea Selatan untuk mengembangkan motif batik yang diangkat dari cerita rakyat kota tersebut.
Chief Design Officer Batik Fractal Muhamad Lukman saat ditemui di Jakarta usai acara "Bagian Kedua Kisah Batik Indonesia dan Jinju Silk" di Jakarta, Selasa (28/11), menjelaskan mereka memuat cerita tentang bonghwang atau burung phoenix ke dalam tiga desain yang berbeda.
"Kita membuat di tiga buah kota. Yang pertama ada di Solo, namanya Sido Mulih, kemudian yang kedua ini di Pekalongan, dan yang ketiga itu dari Tuban. Jadi setiap motif itu ada cerita-cerita sendiri," kata Lukman.
Dalam desain batik Sido Mulih dari Batik Fractal, bonghwang diharapkan untuk dapat kembali, seperti makna motif sido yaitu doa atau pengharapan.
Kemudian, dalam desain Kukila Rawuh Wedari dari Pekalongan, digambarkan dua bonghwang sudah kembali ke Jinju dan bertengger di pepohonan paulownia. Satu di antaranya terbang di antara pepohonan bambu untuk memakan buahnya.
Adapun dalam motif batik Bawana Kukila dari Tuban, kata Lukman, menceritakan tentang bonghwang yang menjadi pusat dunia sekembalinya ke Jinju.
Lukman mengatakan, dalam motif-motif batik tersebut, terdapat elemen-elemen dari cerita rakyat Korea Selatan tersebut. Motif-motif tersebut antara lain paulownia, bambu, bonghwang, dan elemen arsitektural dancheong yang biasanya ditemukan di atap bangunan.
Motif-motif yang dikembangkan tersebut berasal dari Batik Fractal, sementara yang mengerjakan adalah tiga orang pengrajin yang berbeda. Material yang digunakan adalah kain sutra dari Jinju.
Batik Fractal mengharapkan kolaborasi tersebut bisa berkembang ke produk-produk lainnya.
Lukman menilai, kerja sama antara Korea Selatan dan Indonesia ini menarik, dan dia berharap kolaborasi antara produk-produk dari kedua negara tersebut bisa terus dikembangkan.
Pameran busana bertajuk “Bagian Kedua dari Kisah Batik Indonesia dan Jinju Silk” digelar di Jakarta pada 28 dan 29 November 2023. Pameran busana kali ini digelar sebagai kelanjutan dari pameran serupa pada 2022 dengan tujuan memperkenalkan Batik-Jinju Silk yang didesain secara modern berdasarkan budaya tradisional Indonesia dan Kota Jinju.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...