Batok Pala Sulut Laris di Pasar Internasional
MANADO, SATUHARAPAN.COM - Batok pala asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), laris manis di pasar internasional menyusul permintaan dari beberapa negara di dunia cukup tinggi terhadap produk tersebut.
"Pada semester pertama tahun 2014, batok pala asal Sulut diekspor ke Australia dan Vietnam sebanyak 31 ton," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut T Hasudungan Siregar di Manado, Selasa (2/9).
Batok pala yang diekspor ke Australia sebanyak 21 ton dengan sumbangan devisa sebesar 7.448 dolar Amerika Serikat (AS), dan yang dikirim ke Vietnam sebanyak 10 ton dengan nilai 3.500 dolar AS.
Kulit pala tersebut, dibeli pasar luar negeri karena ternyata sangat baik untuk menjadi bahan perawatan tubuh, makanya beberapa negara terus mengajukan permintaan membeli komoditas ini.
Munculnya permintaan terhadap komoditas ini sangat menggembirakan, katanya, karena sebelumnya bahan tersebut hanya menjadi sampah yang dibuang percuma, tetapi saat ini mampu menjadi barang bernilai ekonomis tinggi.
"Dengan diekspornya batok pala, kini sudah tiga jenis komoditas tersebut yang merambah pasar luar negeri," jelasnya.
Tiga jenis komoditas pala yang mampu merambah pasar luar negeri yakni biji pala, fuli dan batok pala," katanya.
Pala merupakan salah satu komoditas unggulan masyarakat Sulut, yang secara kontinyu merambah pasar luar negeri dan menjadi penyumbang devisa cukup dominan bagi daerah.
"Setiap bulan terjadi ekspor pala ke berbagai, beberapa yang potensial yakni Belanda, Jepang, dan berbagai negara Eropa," katanya.
Guna mendorong ekspor pala terus bertumbuh ke depan, katanya, maka perlu dilakukan peremajaan tanaman pala pada petani di berbagai daerah, yang sebelumnya menjadi sentra produksi utama. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...