Bayi Badak Langka Tertangkap Kamera di Ujung Kulon
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Taman Nasional Ujung Kulon merilis foto menunjukkan seekor badak jawa betina dan bayinya. Foto itu menunjukkan bayi badak tampak sehat.
Bukan hanya satu bayi, seperti diberitakan bbc.com, namun ada tiga bayi dari satwa langka itu yang tertangkap kamera.
Staf taman nasional mengatakan bayi-bayi itu - dua jantan dan satu betina – tertangkap kamera di habitatnya, taman nasional di ujung barat Pulau Jawa itu, antara bulan April dan Juli. Bayi-bayi itu lahir dari induk yang berbeda dan "tampak sehat". Sejak terakhir pada tahun 2014, hanya satu bayi terlihat.
Widodo Ramono, ketua kelompok konservasi Yayasan Badak Indonesia (The Indonesian Rhino Foundation/IRF), kepada kantor berita AFP, menyatakan penemuan itu menggembirakan, "Berita bagus. Sekarang kita hanya perlu memastikan perlindungan mereka."
Badak jawa memiliki nama ilmiah Rhinoceros sondaicus. Data dari IUCN/IRF menyebutkan umur hidup satwa ini 30 – 40 tahun. Berat badannya antara 900 kg – 2.300 kg. Badak jantan memiliki satu cula dengan ukuran panjang sekitar 25 cm. Badak betina mencapai kematangan seksual antara 5-7 tahun, dan kemudian melahirkan bayinya sekitar sekali setiap tiga tahun.
Badak jawa adalah satwa asli hutan Asia Tenggara, tetapi sekarang hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon. Di habitatnya, jumlahnya saat ini diperkirakan tinggal 58 – 61 ekor menurut situs rhino.org, dan terdaftar sebagai “Critically Endangered” karena menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar.
Taman nasional memasang kamera khusus, video kamera jebak, untuk memantau keberadaan badak langka itu sejak Januari hingga Desember 2014.
Kepala Balai TNUK Banten Mochamad Haryono, seperti dikutip tempo.co.id, menyebutkan tahun 2011-2013 jumlah badak jawa 60 ekor, dan pada 2014 terekam satu individu baru.
Editor : Sotyati
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...