Bayi dari Lingkungan Beragam Etnis, Pikiran Lebih Terbuka
CHICAGO, SATUHARAPAN.COM – Bayi yang tinggal di lingkungan beragam etnis lebih bersedia untuk belajar dari orang dewasa dari latar belakang berbeda, sebuah studi baru menyimpulkan.
Para peneliti di University of Chicago mengamati sekelompok bayi usia 19-bulan dari rumah tangga berbahasa Inggris di daerah Chicago dan Washington DC, untuk melihat seberapa baik mereka belajar dari orang dewasa yang berbicara dengan bahasa yang berbeda.
Mereka menemukan bahwa bayi yang tinggal di lingkungan yang lebih beragam etnis lebih mungkin untuk memahami isyarat dari orang dewasa dari latar belakang yang berbeda. Ini menunjukkan mereka tidak mengembangkan bias yang dimiliki banyak anak terhadap orang-orang yang berbeda dengan mereka.
Hal ini, pada gilirannya, berarti mereka lebih mungkin untuk menjadi toleran terhadap ras dan etnis lain ketika mereka tumbuh dewasa.
“Hasil ini memberi bukti baru yang menunjukkan pembelajaran sosial bayi dapat diperkirakan oleh keragaman masyarakat tempat mereka tinggal,” kesimpulan penelitian yang diterbitkan dalam edisi November jurnal Cognition.
Salah satu tes yang dilakukan adalah meminta bayi pengguna bahasa Inggris mengamati orang dewasa berbahasa Spanyol menunjukkan kepada mereka cara menggunakan mainan dengan cara yang berbeda.
“Bayi yang tinggal di lingkungan berbahasa lebih beragam meniru lebih banyak orang dewasa berbahasa Spanyol,” studi tersebut memaparkan.
“Ketika bayi kemudian mulai menggunakan mainan sendiri, yang tinggal di daerah yang lebih beragam cenderung mengikuti instruksi dari orang dewasa yang berbahasa Spanyol."
“Hubungan ini diamati pada dua kelompok data yang terpisah. Dan, dibuat menjadi independen dari variasi pada kemampuan imitatif, usia, pendapatan keluarga rata-rata bayi dan kepadatan penduduk umum.”
Para peneliti juga menemukan pendapatan keluarga dan kepadatan penduduk lingkungan tidak berpengaruh pada kemampuan bayi dalam meniru.
Studi ini menunjukkan bahwa sejak bayi belajar melalui observasi dan imitasi, mendapat paparan dari sumber yang lebih beragam dapat memperluas pemahaman mereka. Dan, karena itu membuat mereka lebih cerdas.
“[Ini] dapat menjaga anak-anak terbuka pada kesempatan untuk belajar dan berinteraksi dengan mitra sosial yang beragam,” kata peneliti Amanda pada Woodword FastCoDesign. (dailymail.co.uk)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...